Orang cerdas dan berpikir seperti Agus dapat juga berbenturan dengan banyak orang karena gagasan-gagasannya mengenai posisi dan organisasi TNI melampaui zamannya.
"Tapi saya selalu mengatakan bahwa Agus itu selalu bepikir ke depan di zamannya," kata dia.
Buku tentang Agus tersebut, kata dia, juga menarik karena membahas berbagai dimensi soal sosok Agus mulai dari kehidupannya masa kecil, kepribadian, pertemanannya, dan kiprahnya semasa dunia militer.
Selain itu turut juga diulas pergaulan dengan masyarakat sipil dan LSM dimana hubungan keduanya di masa Orde Baru ibarat minyak dan air.
Baca juga: Agus Widjojo: Saya Pribadi Tidak Bisa Memahami dan Menyetujui Sikap dan Perilaku LGBT
Di dalam buku tersebut, kata dia, juga ditulis soal perjalanan, ujian, sejarah TNI ketika menghadapi pilihan profesionalisme atau menjalankan Dwi Fungsi ABRI, gagasan, hingga keterlibatan Agus di dalamnya.
"Saya kira banyak kita pelajari, tidak hanya oleh generasi kami tetapi generasi yang akan datang, generasi muda TNI, khususnya untuk melihat ada figur seperti Agus ini. Kita berharap ada lagi figur-figur muda yang bisa mengikuti jejak Pak Agus, seorang pemikir yang menurut saya sulit dicari tandingannya," kata dia.