TRIBUNNEWS.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi sorotan publik, usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang mereka untuk berkumpul bersama petinggi partai koalisi.
Padahal, diketahui, PAN bukan lah partai koalisi pendukung pemerintahan Jokowi.
Publik pun menduga-duga alasan Jokowi mengundang PAN ke Istana.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera pun ikut menanggapi bergabungnya PAN ke koalisi Jokowi.
Baca juga: Elite PAN Tunggu Pernyataan Jokowi Soal Komposisi Koalisi
Mardani menyebut gabungnya PAN ke koalisi Jokowi, bukan lah masalah serius.
Pihaknya tetap teguh pendirian menjadi tim oposisi di pemerintahan Jokowi ini.
"PAN masuk oposisi kita no problem at all, sebagian besar masuk lagi atau gabung sama kami no problem, bahkan kami happy," ucap Mardani, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Kamis (26/8/2021).
"Tetapi yang paling penting, kami (PKS) terus bekerja mengontrol kekuasaan," tambahnya.
Baca juga: Tak Ada Pembahasan Reshuffle Kabinet Saat Jokowi Bertemu Parpol Koalisi
Mardani mengatakan publik tak perlu menduga-duga alasan dibalik bergabungnya PAN, tetapi tetap waspada.
"Kita perlu hati-hati, tidak perlu suudzon. Peluang 'ketidakmungkinan nalar-nalar liar' bisa terjadi."
"Karena itu, PKS insyaallah istiqomah mengawal pemerintah dengan menjadi oposisi dan bersama rakyat," jelas dia.
Menurut Mardani, menjadi partai oposisi akan membuat sistem demokrasi di Indonesia menjadi sehat dan seimbang.
Karena, kinerja pemerintah yang berkuasa akan terus diawasi.
"Oposisi itu sehat, oposisi itu justru dewasa yang membuat demokrasi check of balance berjalan."