Meski demikian, di tengah peningkatan anggaran dana desa tersebut, jumlah anak usia di bawah 2 tahun yang mengalami stunting justru meningkat.
"Anak usia dibawah 2 tahun yang mengalami kurang gizi (stunting) naik dari 21,99 persen (2015) menjadi 34,04 persen (2019). 3,5 anak dari 10 anak kurang gizi..!," tulis Sri Mulyani dalam akun Instagram-nya.
Di sisi lain, rasio pengangguran terbuka juga meningkat pada medio tahun 2015 dan tahun 2021.
Di tahun 2015, tingkat pembangunan terbuka sebesar 2,89 persen dan tahun 2021 naik hampir dua kali lipat menjadi 4,86 persen.
Meski angka kemiskinan menurun, dari 20,98 persen pada tahun 2015 menjadi 18,61 persen pada tahun 2020, Sri Mulyani menilai penurunan tersebut belum signifikan.
"Kemiskinan turun 20,98 persen (2015) menjadi 18,61 persen (2020). Hampir satu dari 5 penduduk masih miskin..!," ujar Sri Mulyani.
"Korupsi adalah MUSUH UTAMA dan MUSUH BERSAMA dalam mencapai tujuan mencapai kemakmuran yang berkeadilan," tegas dia.
Sumber: Kompas.TV/Kompas.com/Tribunnews.com