Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti sembilan wilayah lantaran capaian vaksinasi virus corona atau Covid-19 masih rendah.
Hal itu disampaikan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto.
Sejumlah wilayah diminta untuk meningkatkan akselerasi vaksinasi.
Termasuk lima kabupaten/kota, tempat diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua.
"Bapak Presiden memberi perhatian pada Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara dan tentunya Papua yang angkanya masih lebih rendah daripada angka rata-rata vaksinasi nasional," ucap Airlangga saat konferensi pers, Senin (6/9/2021).
Airlangga mengatakan kabupaten/kota tempat diselenggarakannya PON menjadi fokus utama atau prioritas vaksinasi.
Pemerintah akan melibatkan TNI-Polri untuk mempercepat vaksinasi.
"Kemudian Bapak Presiden meminta akselerasi vaksinasi menjadi fokus utama dan juga diberikan prioritas kepada lima kabupaten/kota di tempat akan diselenggarakannya PON di mana untuk itu Dinkes, TNI-Polri perlu untuk dikerahkan," ujarnya.
Indonesia Peringkat 6
Pemerintah terus mempercepat vaksinasi Covid-19 agar segera terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Airlangga Hartarto mengatakan hingga 5 September 2021, sebanyak 66,78 juta orang telah menerima dosis pertama dan 38,2 juta orang menerima dosis kedua.
"Vaksinasi dosis ketiga untuk SDM (Nakes) sebesar 713.068 orang," kata Airlangga.
Total, kata Airlangga, vaksinasi yang telah dilakukan sebanyak 105,7 juta dosis.
Dengan jumlah tersebut menempatkan Indonesia diperingkat keenam negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak.
Baca juga: Menteri Agama: Vaksinasi Jutaan Santri Terus Bergulir untuk Wujudkan Herd Immunity
"Indonesia berada di peringkat keenam dunia. Namun kita tetap harus waspada dan harus berupaya keras untuk percepatan vaksinasi," katanya.
Airlangga mengatakan vaksinasi merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mengendalikan Pandemi Covid-19.
Strategi tersebut harus dibarengi dengan strategi lainnya yakni protokol kesehatan, dan upaya peningkatan tracing, testing, dan treatmen.
"Tentu kita terus waspada dan Indonesia tentu harus terus mempersiapkan diri agar tidak terjadi wave-wave berikutnya. Dengan kerjasama yang baik khususnya vaksinasi kita harap bahwa bangsa kita bisa mengendalikan pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional," katanya.
Data Vaksinasi Kemenkes
Data yang disampaikan Kemenkes melalui laman www.kemkes.go.id yang dikutip Kompas.com, Senin (6/9/2021) menyebutkan masyarakat yang divaksinasi yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik dan lansia, masyarakat rentan, masyarakat umum dan anak usia 12-17 tahun.
Hingga saat ini, pemerintah menargetkan 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Adapun sasaran pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang.
Hingga saat ini, sebanyak 1.659.330 orang tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.538.711 orang telah disuntik dosis kedua.
Kemudian, sebanyak 715.296 orang tenaga kerja sudah divaksinasi dosis ketiga.
Sasaran pada tahap kedua untuk petugas publik sebanyak 17.327.167 orang.
Hingga saat ini, sebanyak 36.653.970 orang petugas publik sudah divaksinasi dosis pertama dan 20.266.663 orang telah disuntik vaksin dosis kedua.
Sementara itu, sebanyak 2.373.641 guru dan tenaga pendidik yang divaksinasi dosis pertama dan 1.981.118 orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.
Adapun, sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang.
Adapun hingga saat ini, sebanyak 5.406.203 orang lansia yang divaksinasi dosis pertama dan 3.851.215 orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.
Sasaran vaksinasi untuk masyarakat rentan dan umum sebanyak 141.211.181 orang, hingga saat ini, sebanyak 19.796.633 orang yang sudah divaksinasi dosis pertama dan 10.322.763 orang yang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.
Terakhir, sasaran vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun sebanyak 26.705.490 orang.
Saat ini, sebanyak 2.784.461 orang disuntik tahap pertama dan 1.921.809 orang yang mendapatkan dosis kedua.
Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali.
Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.