TRIBUNNEWS.COM - Dalam sepekan ke depan, sejumlah wilayah Indonesia berpotensi alami hujan lebat.
Selain itu, gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di perairan Indonesia pada 13 hingga 20 September 2021.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan.
Terjadinya hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, dan hujan es dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi diimbau selalu waspada.
Dikutip dari Siaran Pers yang diterima Tribunnews, Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin terpantau aktif di wilayah Indonesia hingga seminggu ke depan.
Baca juga: BREAKING NEWS: BMKG Rilis Peringatan Banjir dan Tanah Longsor di Pulau Jawa
Baca juga: Info Cuaca BMKG Selasa, 14 September 2021: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di 25 Wilayah
MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya.
Fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin skala harian.
Sebaliknya, Fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudera Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.
Sama halnya seperti MJO maupun Kelvin, ketika Gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah indonesia.
Selain itu, terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia, yang mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan.
Kondisi tersebut juga didukung oleh masih tingginya kelembaban udara di sebagian besar wilayah di Indonesia hingga seminggu ke depan.
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat
Berdasarkan kondisi yang diuraikan di atas, BMKG memprakirakan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir/angin kencang dalam periode 13 - 20 September 2021 terdapat di wilayah:
1. Aceh
2. Sumatra Utara
3. Sumatra Barat
4. Bengkulu
5. Riau
6. Kep. Riau
7. Jambi
8. Sumatra Selatan
9. Kep. Bangka Belitung
10. Lampung
11. Banten
12. Jawa Barat
13. DKI Jakarta
14. Jawa Tengah
15. Yogyakarta
16. Jawa Timur
17. Kalimantan Barat
18. Kalimantan Tengah
19. Kalimantan Timur
20. Kalimantan Utara
21. Sulawesi Tengah
22. Sulawesi Barat
23. Sulawesi Utara
24. Maluku Utara
25. Maluku
26. Papua Barat
27. Papua
Sementara itu berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak (IBF-Impact Based Forecast) BMKG, potensi dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang dan atau tanah longsor dari cuaca ekstrem hingga tiga hari ke depan yakni tanggal 15 September 2021 untuk level SIAGA berada di wilayah provinsi:
1. Banten
2. DKI Jakarta
3. Jawa Barat
4. Jawa Timur
Informasi wilayah terdampak lebih spesifik hingga level kecamatan dapat diakses di sini.
Prakiraan Tinggi Gelombang
Area perairan dengan gelombang tinggi (2,5 - 4 meter):
- Perairan utara P.Sabang
- Perairan barat Aceh hingga Kep.Nias
- Perairan Kep.Natuna
- Laut Natuna
- Selat Bali - Lombok - Alas - Selat Sape bag.selatan
- Selat Sumba bag.barat,
- Perairan P.Sumba
- Laut Sawu
- Perairan Kupang - P.Rotte
- Samudra Hindia selatan NTT
- Perairan selatan Kep.Tanimbar
- Perairan selatan Kep.Kei - Aru
- Laut Arafuru
Area perairan dengan gelombang sangat tinggi (4,0 - 6,0 meter):
- Perairan barat Mentawai
- Perairan Enggano - Bengkulu
- Perairan barat Lampung
- Selat Sunda bag.barat dan selatan
- Perairan selatan Jawa hingga P.Sumbawa
- Samudra Hindia barat Mentawai hingga selatan NTB.
Informasi gelombang lebih detail di maritim.bmkg.go.id.
(Tribunnews.com/Yurika)