Romanus kemudian bertanya kembali kepada Satya.
"Masa' sampai ke sana si Pak Satya? Untuk tes orang jadi ASN itu sampai sebegitu rumitnya bagian dari strategi pertahanan dan strategi intelijen Pak Satya?"
Satya kemudian menjawab bahwa hal itu karena instrumen tes tersebut dimiliki oleh TNI Angkatan Darat.
"Karena tes tersebut dimiliki oleh Angkatan Darat Yang Mulia. Angkatan Darat merupakan badan yang melaksanakan fungsi pertahanan di darat," kata Satya.
Romanus kemudian menjelaskan bahwa sifat informasi rahasia yang termuat dalam pasal tersebut maknanya bukan karena informasi tersebut dimiliki oleh TNI Polri.
Melainkan, kata Romanus, karena memang kategori informasinya rahasia.
Ia menambahkan di TNI banyak informasi yang boleh dibuka.
Romanus kemudian mengulang lagi pertanyaannya.
"Pertanyaan saya adalah kenapa tentang Tes Wawasan Kebangsaan ini, pertanyaan-pertanyaannya itu kok masuk dalam kaitannya dengan hal-hal yang rahasia, pertahanan, kan begitu. Apa sih KPK ini untuk ASN di situ kok sampai masuk ke pertahanan itu, kira-kira rasionalitasnya apa, Pak?" tanya Romanus.
Romanus melanjutkan apabila menurut BKN dua informasi yang diminta oleh pemohon memang bersifat rahasia maka ia akan menanyakan pertanyaan lanjutan yakni dari mana BKN tahu informasi tersebut bersifat rahasia dan siapa yang menyebut informasi tersebut rahasia.
"Yang mengklasifikasikan informasi itu sebagai rahasia adalah TNI Angkatan Darat, Yang Mulia," jawab Satya.
Romanus kemudian menanyakan lagi bagaimana cara TNI AD memberi tahu bahwa informasi tersebut rahasia.
"Ada SK Panglima, Yang Mulia," kata Satya.
Romanus kemudian meklarifikasi apakah SK yang dimaksud adalah SK terkait pengecualian informasi.