News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polri Siap Ajak Diskusi Buronan Teroris MIT Poso Yang Tersisa Jika Mau Serahkan Diri

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Evakuasi Koopsgabsus Tricakti pada pukul 14.30 WITA akhirnya berhasil membawa jenazah dua teroris Poso keluar dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), Rabu (14/7/2021). Tentara Nasional Indonesia (TNI) tetap menghormati lawan atau musuh negara dengan mengevakuasi jenazah dan diperlakukan dengan humanis. Setelah berjibaku melewati lebatnya hutan dan merubah rencana evakuasi dengan membuat rakit menyusuri beberapa arus sungai deras dan rangkaian air terjun di sekitar Pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi. (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengaku siap mengajak empat orang teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tersisa untuk berdiskusi jika turun gunung dan menyerahkan diri ke TNI-Polri.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyampaikan pihaknya nanti akan mendengar aspirasi yang ingin disampaikan oleh mereka agar berhenti menebar aksi teror di Poso.

"Kalau mau turun, mudah-mudahan mau turun, itu udah mengimbau dari kemarin ini. Semoga mau turun kita ajak diskusi, dia punya masalah apa kan gitu," kata Argo kepada wartawan, Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Kesulitan Aparat Kejar Teroris MIT Poso Yang Tersisa, Naik Turun Gunung Selama 3 Hari

Ia menuturkan imbauan itu merupakan bentuk soft power yang dilakukan aparat agar mereka menyerah dan berhenti menebar aksi terorisme.

"Soft power yang kita gunakan itu adalah kita memberikan himbauan kepada mereka untuk turun gunung, untuk turun dan menyerahkan diri ke aparat, itu soft powernya," jelasnya.

Namun, kata Argo, jika kelompok teroris MIT Poso tak kunjung menyerahkan diri, maka aparat melalui Satgas Madago Raya akan melakukan hard power yaitu penegakan hukum secara tegas.

"Untuk hard power itu kita penegakan hukum. penegakan hukum yang kita lakukan. Jadi ada dua itu yang kita gunakan. Misalnya, kita kan mengimbau kepada mereka untuk turun, nanti kan kita fasilitasi seperti apa ya disana," tukasnya.

Baca juga: Ali Kalora Ditembak Mati, Polri Desak Empat Buronan Teroris MIT Poso Menyerahkan Diri

Sebagai informasi, Satgas Madago Raya menerbitkan selebaran terhadap 4 orang teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tersisa. Kini, mereka masih dalam status buronan lantaran masih enggan menyerahkan diri.

Demikian disampaikan oleh Wakasatgas Humas Ops Satgas Madago Raya AKBP Bronto Budiyono. Adapun selebaran itu berisikan wajah 4 buronan MIT Poso yang tersisa.

"Satgas Madago Raya keluarkan selebaran terhadap 4 orang DPO teroris Poso seperti gambar di atas," kata Bronto saat dikonfirmasi, Selasa (12/9/2021).

Baca juga: Belum Sebulan Jadi Kapolda, Irjen Rudy Sufahriadi Lumpuhkan Panglima Teroris Poso

Diketahui, empat DPO teroris Poso yang masih menjadi buruan adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae Alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Bronto menyampaikan masyarakat yang melihat keberadaan keempatnya buronan tersebut dapat melaporkan ke aparat TNI-Polri terdekat. Dia juga mencantumkan nomor pengaduan dari masyarakat.

4 Orang Teroris MIT Poso Yang Masih Jadi Buron (Dokumen: Satgas Madago Raya)

"Bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan para DPO untuk segera menghubungi kepolisian terdekat," tukasnya

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi kontak tembak antara Satuan Tugas Madago Raya Polda Sulawesi Tengah dari team Sogili-2 dengan Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso.

Baca juga: Ali Kalora tewas, apakah jadi akhir kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yang berafiliasi dengan ISIS di Poso?

Insiden kontak tembak itu terjadi pada Sabtu (18/9/2021) sekitar pukul 18.00 WITA di daerah Desa Astina, Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, dari insiden kontak tembak itu, dua DPO teroris Poso berhasil ditangkap dalam kondisi tewas, satu di antaranya adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora yang dikenal sebagai pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

"Akibat kontak tembak tersebut telah tertembak dua DPO teroris Poso atas nama Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Ikrima alias Jaka Ramadhan alias Rama dalam kondisi meninggal dunia di TKP," kata Rudy.

TKP kontak tembak itu sendiri berada kurang lebih 5 kilometer dari TKP pegunungan Desa Buana Sari, Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.

Di mana TKP, tersebut merupakan tempat terjadinya baku tembak yang juga menewaskan DPO teroris atas nama Abu Alim alias Ambo meningal dunia pada 17 Juli 2021 lalu.

Dari insiden baku tembak dengan Ali Kalora itu, Rudy mengatakan, Satgas Madago Raya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga milik Ali Kalora.

"Barang bukti berupa satu pucuk senjata api laras panjang jenis M.16 diduga milik Ali Kalora, dua buah ransel, satu buah bom Tarik, satu buah bom bakar dan lainnya," ucapnya.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengungkapkan dengan ditangkapnya 2 DPO teroris Poso ini, maka DPO teroris Poso yang masih dalam pencarian tim Satgas Madago Raya tersisa 4 orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini