Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Dave Laksono menegaskan, tak ada ketentuan calon panglima TNI harus berdasarkan giliran matra Darat, Laut, dan Udara.
Diketahui, jika secara urutan maka calon panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto berasal dari matra laut.
Menurut Dave, yang terpenting calon Panglima TNI dipilih dari Kepala Staf TNI.
"Kalau dibilang giliran (matra) tidak ada. Panglima itu tergantung kebijakan presiden dan itu yang penting dari kepala staf yang ada," kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/9/2021).
Dave mengatakan hingga saat ini surat presiden (surpres) mengenai calon Panglima TNI belum diterima DPR.
Bisa saja surpres tersebut dikirim pihak Istana sebelum DPR menjalani masa reses di awal Oktober 2021 mendatang.
Baca juga: Siapa Pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi? Andika Perkasa Berpeluang Besar, Yudo Margono Menguat
"Kami berharp segera mungkin. Tapi kalau melihay kemungkinan itu di masa yang akan datang tapi mungkin ya, kita tak tahu. .ungkin saja di ujung karena masa sidang ini berakhir di awal Oktober, mungkin di masa yang akan datang," katanya.
Menimbang Peluang
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiunnya pada 8 November 2021 mendatang.
Sejumlah nama pun digadang-gadang akan menjadi pengganti Hadi Tjahjanto.
Dua kandidat yang santer dibicarakan adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.
Andika dan Yudo disebut-sebut sebagai calon terkuat Panglima TNI selanjutnya.
Lantas, bagaimana peluang keduanya?
Baca juga: Tak Ada Deadline Surpres Calon Panglima TNI, tapi DPR Berharap Jokowi segera Menyerahkan
Baca juga: Profil Letjen Eko Margiyono, Nama Baru Mencuat di Bursa Calon Panglima TNI, eks-Pengawal SBY