Tersangka M merasa sakit hati karena istrinya telah disetubuhi A.
Polisi Periksa 12 Saksi
Sebelumnya, Yusri mengatakan pihaknya sudah memeriksa 12 saksi terkait penembakan itu.
Yusri dan tim penyidik juga telah melakukan analisis rekaman CCTV.
"Sampai kemarin sudah ada 12 saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan. Termasuk analisis rekaman CCTV dan proyektil peluru masih dikerjakan Labfor," kata Yusri Kepada Tribunnews.com, Minggu (26/9/2021).
Yusri menambahkan, pihaknya menemui sejumlah kesulitan dalam mengusut kasus ini.
Di antaranya adalah tidak ada saksi yang menyaksikan peristiwa itu di lokasi dan rekaman CCTV yang gelap sehingga menyulitkan analisis dari bukti tersebut.
Baca juga: Polisi Tangkap 3 Pelaku Penembakan Ustaz Armand di Tangerang
"Masih menganalisis alat-alat bukti yang ada. Memang ada kesulitan karena tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian, hanya mendengar suara tembakan. Termasuk rekaman CCTV dari warga yang kondisinya gelap dan sudut gambarnya memang sulit dianalisis. Tapi tim masih bekerja termasuk juga keterangan-keterangan saksi," jelas Yusri.
Eksekutor dan Joki Gunakan Atribur Ojol Untuk Mengintai Korban
Mengutip TribunJakarta.com, sang eksekutor, K dan joki motor, S, dikabarkan menggunakan atribut ojek online untuk mengintai korban.
Bahkan saat melakukan penembakan kepada A dari depan rumahnya.
Ketua RW 05, Kecamatan Pinang, Ahmad Mangku menjelaskan sebelumnya ada dua pria tidak dikenal duduk di dekat warung dekat tempat kejadian.
"Yang saat sebelum kejadian, dua orang itu sudah tiga hari duduk terus di warung. Orangnya itu (pelaku) beli es terus. Pake jaket ojol," jelas Ahmad, Minggu (19/9/2021).
Menurutnya, motor yang digunakan ada dua yang selalu diparkir berjarak 20 meter dari lokasi kejadian.
Saat korban di depan rumah, K langsung melancarkan aksinya.
Usai melakukan penembakan, K lantas menghampiri S yang telah siap berada di motornya.
Mereka berdua dengan cepat langsung pergi melarikan diri.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fandi Permana/Ega Alfreda)