TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menpora yang juga Pakar Telematika, Roy Suryo, mengaku heran dengan beredarnya sejumlah spanduk bertuliskan penolakan nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G30S PKI di wilayah Jakarta Pusat.
Pasalnya, menurut Roy, selama ini tidak ada pemaksaan bagi siapapun untuk menonton film itu.
"Karena memang tidak ada pemaksaan untuk menonton film tersebut. Kok sekarang justru ada spanduk-spanduk yang malah 'menentang' menonton film tersebut, kan malah aneh," kata Roy kepada Warta Kota, Kamis (30/9/2021).
Sebelumnya Roy Suryo sangat mengapresiasi penayangan film 'Pengkhianatan G30S PKI' di 3 stasiun TV Swasta akhir September 2021 ini.
Ia mengajak para anak muda menonton film ini sebagai bahan edukasi.
Dengan adanya spanduk penolakan menonton film ini kata Roy, akan menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat.
Baca juga: Gatot Tuding TNI Disusupi Komunisme, Ketum PKB: Sudahlah, PKI Itu Masa Lalu
"Justru makin menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat. Siapa yang berkepentingan terhadap isu ini," kata Roy.
Ia mengatakan sebenarnya cukup mudah jika ingin mengetahui siapa saja yang memasang spanduk itu.
"Namun saran saya secara teknis mudah saja. Buka CCTV yang ada di daerah tersebut. InsyaaAllah akan ketemu siapa-siapa pelakunya," kata Roy.
Sebelumnya Roy Suryo mengapresiasi 3 stasiun televisi swasta yang menayangkan film 'Pengkhianatan G30S PKI' di akhir September 2021 kali ini.
Dia mengaku bersyukur film itu masih ditayangkan di tiga stasiun TV swasta. Yakni pada Selasa 28 September 2021 di Trans TV, Rabu 29 Sepember 2021 d MNC TV dan Kamis 30 September 2021 di TV One.
"Alhamdulillah, TransTV sudah menayangkan Film 'Pengkhianatan G30S PKI' pada 28 September. Lalu disusul MNC TV Rabu 29 September dan TV One, 30 September," kata Roy Suryo kepada Wartakotalive.com, Rabu (29/9/2021).
"Semoga berkah semuanya menjaga NKRI dari bahaya laten komunis," kata Roy.
Menurutnya film ini sangat penting bagi anak muda saat ini, untuk bahan edukasi.