Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Partai Demokrat kubu KSP Moeldoko, Rusdiansyah angkat bicara terkait ungkapan Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Herzaky Mahendra Putra, mengenai adanya pertemuan antara Moeldoko dengan SBY beberapa tahun lalu.
Herzaky mengatakan, KSP Moeldoko yang masih menjabat sebagai Panglima TNI mendatangi SBY di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, untuk meminta SBY mengangkat Marzuki Alie sebagai Sekjen Partai Demokrat.
Menanggapi pernyataan itu, Rusdiansyah mengatakan jika pertemuan Moeldoko dan SBY untuk meminta Marzuki Alie menjadi Sekjen Partai Demokrat adalah tidak benar.
"Pak Moeldoko ketika menjadi Panglima TNI, Pak SBY menjadi Presiden ya wajar bertemu dan menghadap, tapi kalau terkait permintaan menjadikan Marzuki Sekjen tidak benar," kata Rusdiansyah saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (4/10/2021).
Lebih lanjut kata Rusdiansyah, Marzuki Alie bukanlah tipe orang yang mengemis jabatan terlebih melalui perantara orang lain.
Menurut Rusdiansyah, dalam kondisi tersebut sebenarnya yang terjadi adalah ketakutan SBY kalau Marzuki Alie maju sebagai calon Ketua Umum Partai.
Kondisi sebenarnya yakni, SBY malah meminta kepada Marzuki Alie untuk tidak maju dan mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Partai, sebab kata Rusdiansyah, posisi tersebut yang ingin ditempati oleh SBY.
"Pak SBY itu meminta Pak Marzuki untuk tidak maju menjadi ketua umum Partai justru, SBY takut justru, Pak SBY yang takut Pak Marzuki maju sebagai ketua umum, karena dia sendiri ingin maju, itu yang benar," beber Rusdiansyah.
Baca juga: Herzaky Minta Moeldoko Mendirikan Partai Sendiri: Jangan Mengganggu Partai Orang Lain
"Jadi itu ga ada itu, Pak Marzuki bukan tipe orang yang meminta-minta jabatan, tidak pernah beliau itu meminta-minta jabatan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko kerap menemui mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya, Cikeas, Barat.
Juru Bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pertemuan itu diawali atas ambisi Moeldoko untuk menjadi Presiden.
"Konstruksi besar dari persoalan yang terjadi di Partai Demokrat ini, dimulai dari ambisi seorang KSP bernama Moeldoko, yang ingin sekali menjadi Presiden," kata Herzaky saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Minggu (3/10/2021).
"Sedangkan ambisi menjadi Presiden ini, pertama kali muncul pada 2014. Ada seorang pengusaha nasional yang menghadap Presiden SBY dan meminta restu Pak SBY, agar PD (Partai Demokrat mengusung Moeldoko sebagai Calon Presiden)," sambungnya.