News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak di Partai Demokrat

Kubu AHY Minta Yusril Mengaku: Demi Rupiah Jangan Berkoar-koar Ini Demi Demokrasi 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribunnetwork Rachmat Hidayat, Selasa (5/10/2021).

Ragukan kemampuan intelijen Moeldoko

Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meragukan kemampuan intelijen Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut prinsip dasar di militer bahwa setiap prajurit adalah insan intelijen.

Namun tidak bagi Moeldoko yang merupakan purnawirawan TNI dengan jabatan terakhir Panglima TNI.

"Kami meragukan kemampuan intelijen Moeldoko. Sudah kami sampaikan bahwa prinsip dasar di militer itu setiap prajurit adalah insan intelijen. Tapi ini tidak berlaku bagi Moeldoko, karena harusnya saat data dan fakta masuk ke dia, dia mengecek kebenarannya," ujar Herzaky, saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribunnetwork Rachmat Hidayat, Selasa (5/10/2021).

Dia merujuk pada konteks ketika Moeldoko diajak melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang oleh Jhoni Allen dkk.

Bahkan Moeldoko ditawari untuk menjadi ketua umum.

Baca juga: AD/ART Demokrat Digugat, Respons SBY: Moeldoko Tak Akan Berhenti Sebelum Capai Tujuannya

Menurut Herzaky, seharusnya sebagai insan militer dirinya harus mengecek apakah benar KLB yang digelar itu sudah sesuai dengan data dan fakta serta janji-janji yang disebutkan Jhoni Allen dkk.

Baginya Moeldoko dalam kasus ini tak ubahnya dibohongi dan dimanfaatkan semata.

"Saat Jhoni Allen datang, 'pak ini kita ada KLB didukung oleh pengurus suara, ayo kita KLB, bapak siap ya jadi ketua umum', nah itu ya harusnya beliau benar-benar mengecek data dan faktanya," kata Herzaky.

"Dari mulai digemborkan ada 1.200 orang yang datang ke Sibolangit, kemudian sudah 85 persen pemilik suara akan hadir ke lokasi, itu hanya klaim tak berdasar, ujug-ujug hanya zonk. Hampir tidak ada pemilik suara yang hadir, sehingga sah-sah saja ditolak oleh Kemenkumham. Bahkan saat ada penolakan, kita masih ingat ada pengacara Moeldoko yang mengundurkan diri, karena kaget dijanjikan semua dokumennya lengkap tapi ternyata zonk," imbuhnya.

Herzaky mengaku kasihan dengan Moeldoko yang terus menerus dijanjikan akan memperoleh posisi ketua umum partai berlambang mercy ini.

Belum lagi, kali ini Moeldoko menggandeng Yusril selaku advokat untuk melakukan uji materi atau judicial review AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020 ke Mahkamah Agung.

Baca juga: Kubu AHY Beberkan Kisah Dibalik 99 Pendiri Partai Demokrat

"Kami kasihan kepada Moeldoko, kali ini dengan pak Yusril juga siapa tahu ada yang menjanjikan lagi pasti menang. Kasihan kami dengan beliau lagi-lagi kok diporotin terus rupiahnya. Tapi ya namanya mungkin beliau sudah kelebihan uang ya silakan saja," tandasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini