News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PROFIL Said Iqbal, Presiden Partai Buruh Baru, Pernah Diisukan Dapat Tawaran Kursi Wakil Menteri

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, ditemui usai berorasi di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2019). Berikut ini profil Said Iqbal, Presiden Partai Buruh periode 2021-2026 yang terpilih secara aklamasi.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, terpilih menjadi Presiden Partai Buruh periode 2021-2026 secara aklamasi.

Said Iqbal terpilih secara aklamasi karena tak ada nama calon selain dirinya.

"Presiden Partai Buruh untuk periode 2021-2026 adalah Said Iqbal, yang setuju angkat tangan,” kata pimpinan sidang paripurna Kongres IV Partai Buruh, Senin (4/10/2021), dikutip dari situs resmi KSPI.

Lantas, siapakan Said Iqbal?

Mengutip Koran Perdjoeangan, media khusus buruh, Said lahir di Jakarta pada 5 Juli 1968.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal. (Tribunnews/Herudin) (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca juga: DAFTAR Pengurus Partai Buruh Periode 2021-2026, Said Iqbal Jadi Presiden secara Aklamasi

Baca juga: Bentuk Lagi Partai Buruh, Said Iqbal Ungkap Punya Basis 10 Juta Orang hingga Tolak Dinasti Keluarga

Ia menyelesaikan pendidikannya di SMAN 51 Jakarta pada 1987.

Kemudian, Said melanjutkan kuliah di Politeknik (Teknik Mesin) Universitas Indonesia (UI), sarjana (S1) Teknik Mesin Universitas Jaya Baya, dan Master Ekonomi (S2) di UI.

Ia mulai aktif di pergerakan buruh sejak 1992.

Kala itu, ia memulainya dari tingkat perusahaan sebagai Ketua PUK SP LEM SPSI PT Matsushita Kotobuki Elektronik Indonesia.

Selama 29 tahun pergerakannya di dunia buruh, Said telah menjabat berbagai macam posisi.

Ia pernah menjadi Ketua PUK selama 18 tahun.

Lalu, ia juga pernah menjabat sebagai PC SP LEM SPSI, PC FSPMI, Sekretaris DPP FSPMI, Presiden DPP FSPMI, hingga Presiden KSPI.

Tak hanya itu, Said Iqbal juga tercatat pernah menjabat di sejumlah organisasi berskala internasional.

Seperti Central Committee Serikat Buruh Metal Sedunia (IMF), Wakil Presiden Serikat Pekerja ASEAN (ATUC), General Council Konfederasi Serikat Buruh Sedunia (ITUC), dan Pengurus Pusat Badan PBB Governing Body ILO.

Dikutip dari situs resmi KSPI, Said terpilih menjadi Pengurus Pusat Badan PBB Governing Body ILO sebanyak tiga kali.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal usai menggelar aksi unjuk rasa di jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2019). (KOMPAS.com/MUHAMAD ISA BUSTOMI)

Baca juga: Said Iqbal Resmi Jadi Presiden Partai Buruh Periode 2021-2026, Ini Struktur Kepengurusannya

Baca juga: Tegaskan Partai Buruh Tak Terapkan Dinasti Keluarga, Said Iqbal: Ini Partai Rakyat

Periode pertama pada 2015-2017 dan periode kedua di tahun 2017-2020.

Ia kemudian terpilih kembali menjadi Pengurus Pusat Badan PBB Governing Body ILO untuk periode 2021-2024 pada Juni lalu lewat sidang International Labour Conference (ILC) ke-109 di Jenewa, Swiss.

Tak hanya aktif di organisasi, Said juga tercatat meraih sejumlah penghargaan nasional maupun internasional.

Pada 2013 lalu, ia meraih penghargaan internasional sebagai Tokoh Buruh Terbaik Dunia dari The Febe Elisabeth Velasquez Award yang digelar serikat pekerja Belanda, FNV.

Kala itu, ia menyisihkan 200 kandidat lainnya dari seluruh dunia.

Pernah Disebut-sebut Dapat Tawaran Kursi Menteri

Said Iqbal. (TRIBUNNEWS/ILHAM RIAN PRATAMA)

Pada 2020 lalu, Said Iqbal pernah diisukan mendapat tawaran kursi Wakil Menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Isu itu muncul saat Said yang merupakan Presiden KSPI diundang ke Istana Negara bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani.

Padahal, dalam pertemuan itu keduanya dengan Jokowi membicarakan soal UU Cipta Kerja.

Terkait isu itu, Said pun membantahnya.

Baca juga: Partai Buruh Klaim Punya Basis Konstituen 10 Juta Orang Lebih

Baca juga: PAN Ajak Partai Buruh Bersama-sama Perjuangkan Aspirasi Rakyat Menjadi Kebijakan Negara

"Tidak ada apapun, tidak pernah ada pembicaraan tentang wamen," katanya, Selasa (6/10/2020).

"Hoax tentang berita penawaran wamen," tegasnya, dilansir Tribunnews.

Tak hanya Said, Andi Gani juga membantah isu yang beredar.

Ia mengaku memang pernah ditawari masuk ke kabinet sejak awal pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Namun, Andi memilih fokus di KSPSI.

"Tidak ada tuh yang namanya pembahasan pemberian-pemberian jabatan, apalagi Wamen dan lain-lain."

"Sejak awal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin terbentuk saja, Andi Gani sudah ditawarkan masuk Kabinet, tapi menolak."

"Karena saya memilih di KSPSI dan juga saat ini masih menjabat Preskom BUMN PP."

"Jadi kalau ada berita soal itu sangat tidak benar. Tidak ada sama sekali pembahasan soal wamen," terangnya.

Baca juga: Dasco Menilai Iklim Demokrasi di Indonesia akan Lebih Baik dengan Hadirnya Partai Buruh

Baca juga: Berawal dari Mabuk Miras, Dua Buruh Duel Hingga Salah Satunya Dibawa ke RS

Kembalinya Partai Buruh

Kongres Partai Buruh yang digelar secara virtual, Selasa (5/10/2021). (Tribunnews.com/Reza Deni)

Pada Selasa (5/10/2021), Kongres Partai Buruh digelar secara virtual untuk mendeklarasikan kembalinya Partai Buruh.

Seperti diketahui, Partai Buruh kembali dibentuk setelah beristirahat selama lima tahun, pada 2014 hingga 2019.

Dikutip dari Tribunnews, Said menegaskan Partai Buruh yang dibentuk kembali ini tidak menerapkan dinasti keluarga.

"Ini bukan partai dinasti, ini bukan partai keluarganya Iqbal atau Sonny, ini bukan partai yang hanya karena orang punya uang, bisa memiliki partai, tidak. Ini partai rakyat," kata Iqbal saat bicara di Kongres Partai Buruh secara virtual, Selasa.

Ia menambahkan, semua kader Partai Buruh punya hak dan suara yang sama.

"Rangkul, cari jalan yang terbaik. Kita ingin bekerja bukan sekedar jabatan," ujarnya.

Lebih lanjut, Said mengungkapkan Partai Buruh memiliki target selama satu hingga dua bulan ke depan.

Target pertamanya adalah menggandeng semua buruh di 34 provinsi Indonesia.

Selain itu, Partai Buruh juga segera melengkapi administrasi verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar bisa ikut Pemilu 2024.

"Selamat berjuang dan saya targetkan setelah kongres ini, 1 bulan, 2 bulan, 1 bulan paling cepat, 2 bulan paling lambat, 100 persen provinsi penuh semua," tegasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Adi Suhendi/Reza Deni)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini