TRIBUNNEWS.COM - Said Iqbal, tokoh yang terkenal vokal dalam urusan pekerja atau buruh, kini menyandang status Presiden Partai Buruh.
Ia terpilih menjadi Presiden Partai Buruh periode 2021-2026.
Sekaligus ia memimpi kepengurusan yang baru terbentuk setelah deklarasi.
Adapun Said Iqbal dikenal sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Lantas siapa profil Said Iqbal dan bagaimana sepak terjangnya?
Baca juga: Aturan Lengkap PPKM Level 2 Wilayah Jawa-Bali, Berlaku hingga 18 Oktober 2021, Ini Informasinya
Profil Said Iqbal
Diberitakan Tribunnews.com, Said Iqbal dikenal sebagai pentolan organisasi buruh.
Mengutip media buruh, koranperdjoeangan.com, Said Iqbal lahir di Jakarta, 5 Juli 1968.
Dia tercatat menyelesaikan pendidikan di SMAN 51 Jakarta.
Kemudian melanjutkan di Politeknik (Teknik Mesin) Universitas Indonesia dan lulus Sarjana (S1) dari Teknik Mesin Universitas Jaya Baya,
Ia kemudian mengambil Master Ekonomi (S2) di Universitas Indonesia.
Said Iqbal menjadi pemimpin buruh sejak tahun 1992.
Saat itu, ia menjadi pemimpin organisasi buruh sebuah perusahaan elektronik di Bekasi.
Sejumlah jabatan di organisasi buruh yang pernah ia pegang antaralain PC SP LEM SPSI, PC FSPMI, Sekretaris DPP FSPMI, Central Comittee Serikat Buruh Metal Sedunia (IMF), Wakil Presiden Serikat Pekerja ASEAN (ATUC), General Council Konfederasi Serikat Buruh Sedunia (ITUC), Presiden DPP FSPMI, Presiden KSPI, Pengurus Pusat ILO badan PBB.
Selain menjadi pimpinan buruh, ia juga menulis buku.
Sejumlah buku yang ia terbitkan antaralain buku Sepultura (sebuah cita-cita perjuangan tahun 2015), Pemerintah Gagal Menyejahterakan Buruh (Catatan Kritis Perburuan tahun 2017), Kerja Layak Upah Layak dan Hidup Layak Gagal diwujudkan (Catatan Kritis Perburuan tahun 2018), Buku Putih KAJS yang berjudul Kesehatan Dalam Pusaran Kekuasaan tahun 2019, dan juga Gagasan Besar Serikat Buruh 2015.
Baca juga: Jaksa Agung Peringatkan para Jaksa Jangan Pamer Kemewahan di Medsos
Jadi Presiden KSPI Sejak 2012
Said Iqbal menjadi Presiden KSPI sejak tahun 2012.
Masih mengutip koranperdjoeangan.com, Said kembali terpilih sebagai Presiden KSPI secara aklamasi untuk periode 2017 – 2022.
Pada tahun 2013 lalu, Said Iqbal meraih penghargaan internasional sebagai Tokoh Buruh Terbaik Dunia, The Febe Elisabeth Velasquez Award oleh serikat pekerja Belanda, FNV.
Penghargaan ini diberika bagi mereka, para aktivis buruh yang berjuang demi tegaknya hak-hak buruh di negara masing-masing.
Dalam pemilihan itu, Said Iqbal menyisihkan 200 kandidat lainnya dari seluruh dunia berkat militansinya mengawal demokrasi dan kebebasan berserikat melalui FSPMI dan KSPI.
Selain sebagai pentolan buruh, Said Iqbal juga dikenal sebagai pendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Berdasarkan catatan Tribunnews.com, dukungan itu dinyatakan secara terbuka saat Pilpres 2019 lalu.
Dikutip dari kspi.or.id, setelah Pilpres 2019 selesai, Said Iqbal sempat diterima Jokowi bersama pimpinan serikat buruh lainnya di Istana Bogor.
Pertemuan tersebut menimbulkan banyak spekulasi.
Terlebih Pilpres belum benar-benar selesai, di mana Said Iqbal dikenal sebagai pendukung militan Prabowo – Sandi, lawan Jokowi – Makruf dalam perebutan kursi presiden dan wakil presiden.
Selain itu, selama ini Iqbal menjadi salah satu pengkritik garis keras Jokowi.
Kritik-kritiknya terhadap pemerintah bisa dibaca dalam buku berjudul ‘Pemerintah Gagal Menyejahterakan Buruh’ serta ‘Kerja Layak Upah Layak dan Hidup Layak Gagal Diwujudkan.
Presiden Partai Buruh
Tribunnews.com mengabarkan, Partai Buruh resmi dideklarasikan kembali. Nama kepengurusan Partai Buruh langsung diumumkan usai deklarasi.
Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, dia dipilih menjadi Presiden Partai Buruh periode 2021-2026.
"Ini dia susunan pengurus yang dipilih kongres yang pertama, Presiden Partai Buruh 2021-2026 Said Iqbal yang juga Presiden KSPI," kata Iqbal saat konferensi pers secara virtual, Selasa (5/10/2021).
Selain Iqbal, ada sejumlah nama yang menjadi petinggi Partai Buruh untuk periode 2021-2026.
Berikut nama-nama tersebut:
1. Presiden Partai Buruh: Said Iqbal
2. Wakil Presiden Partai Buruh: Agus Supriyadi
3. Sekretaris Jenderal Partai Buruh: Ferri Nuzarli
5. Bendahara Umum Partai Buruh: Luthano Budyanto
6. Ketua Badan Pendiri (Majelis Rakyat) Partai Buruh: Sonny Pudjisasono
7. Ketua Majelis Nasional Partai Buruh: Agus Ruli Ardiansyah
8. Ketua Mahkamah Partai Buruh: Riden Hatam Azis
Iqbal menambahkan ada susunan di struktur Ketua Bidang. Namun, dia tak menampilkan nama-nama tersebut kepada publik.
"Susunan kepengurusan lain kita punya ketua bidang dan seterusnya, sekretaris bidang dan ada deputi-deputi, ada 20 ketua bidang yang akan duduk di kepengurusan Partai Buruh. Ada bapilu ideologi, kader dan sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya, Iqbal mengklaim bahwa jumlah konstituen Partai Buruh di seluruh Indonesia lebih dari 10 juta orang.
"Basis anggota kami, termasuk keluarga, termasuk pemilih, lebih dari 10 juta orang, beda dengan partai buruh yang lama, beda dengan parpol baru tidak berdasarkan partai yang jelas, kami hadir berdasarkan basis konstituen yang jelas," kata Iqbal.
Dia menambahkan basis itu terdiri dari sejumlah basis kelas pekerja, di antaranya kelas-kelas petani, kelas buruh, kelas nelayan, kelas supir, hingga kelas guru.
Selain itu, Iqbal merinci bagaimana basis konstituen yang berasal dari 11 organisasi kerakyatan yang di dalamnya ada 4 konfederasi buruh terbesar.
"Pertama KSPSI yang dipimpin Andi Gani Nina Wea. Kemudian KSPI yang saya pimpin sendiri. Kemudian KSBSI yang dipimpin Yohanes Darta Pakpahan. Keempat KPBI yang dipimpin oleh Ilhamsyah," tambahnya.
Ditambah, Iqbal mengatakan empat konfederasi itu memiliki federasi di bawahnya yang tersebar.
"KSPI ada 2,2 juta orang, KSPSI Andi Gani jauh lebih besar hampir 3 juta buruh. Kemudian di KSBSI jumlahnya kurang lebih 200 ribuan orang, di KPBI jumlahnya lebih dari 50 ribu mendekati 100 ribu, SPI menyebar di 25 provinsi aliansi-aliansi tani," tambahnya.
Iqbal menambahkan Partai Buruh memiliki target dalam 1-2 bulan ke depan, yakni menggandeng semua buruh di 34 provinsi.
Selain itu, Partai Buruh juga segera melengkapi administrasi verifikasi KPU agar bisa ikut Pemilu 2024.
"Selamat berjuang dan saya targetkan setelah kongres ini, 1 bulan, 2 bulan, 1 bulan paling cepat, 2 bulan paling lambat, 100 persen provinsi penuh semua," katanya.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Daryono/Seno Tri Sulistyono/Reza Deni)