- Laut Natuna Utara
Sementara itu, dalam narasi BMKG, pusat tekanan rendah 1006 hPa terpantau di Laut China Selatan.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Selatan-Barat dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.
Kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Selatan dengan berkisar 8-20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka, Selat Sunda bagian Selatan, Laut Natuna Utara, dan Laut Arafuru.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Rabu, 6 Oktober 2021: Gorontalo Berpotensi Cerah, Tarakan Waspada Hujan Petir
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok Rabu, 6 Oktober 2021: Waspada Cuaca Ekstrem di 20 Wilayah Indonesia
Selain itu, BMKG juga mengimbau agar masyarakat memeperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tulis BMKG.
Batas risiko perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal Tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sementara itu, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Gelombang Tinggi BMKG.