Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Pengakhiran siaran TV Analog dan selanjutnya beralih ke TV Digital atau lebih dikenal dengan istilah Analog Switch Off (ASO) di Indonesia selambat-lambatnya 2 November 2022.
Hal ini merupakan amanat UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Proses pengakhiran tersebut terbagi dalam tiga tahap, yaitu tahap pertama 30 April 2022, tahap kedua 25 Agustus 2022, dan tahap ketiga atau terakhir 2 November 2022.
Proses ASO di Provinsi Papua, tahap pertama wilayah yang akan mengalami penghentian TV Analog adalah Kota dan Kabupaten Jayapura serta Kabupaten Keerom.
Kemudian di tahap berikutnya, meliputi Kabupaten Merauke, Jayawijaya, Yahukimo, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Yalimo, Mimika, Nabire, Biak Numfor dan Kabupaten Supriori.
Direktur Pengelolaan Media, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Pubik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dr. Nursodik Gunarjo menjelaskan, beberapa hal harus dilakukan untuk mempersiapkan penghentian siaran TV Analog.
Infrastruktur adalah hal yang utama dalam penyiaran digital.
Kemudian sosialisasi terkait penghentian TV Analog.
Baca juga: Lama Tak Muncul di Televisi, Ayu Azhari Sibuk Bisnis, Aktif Pula Bantu Masyarakat di Masa Pandemi
“Jadi kita perlu mengadakan kegiatan-kegiatan untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan cara menonton siaran digital ini. Sosialisasi ini tentu saja menjadi tanggung jawab kita bersama baik pemerintah masyarakat maupun seluruh ekosistem yang terlibat di dalamnya,” ujarnya dalam Pertunjukan virtual Kesenian Daerah, berjudul Bersiap Digital: Sambut Siaran Digital Dari Papua, Sabtu, (9/10/2021).
Salah satu wadah bersosialisasi terkait ASO yang dilakukan pemerintah adalah melalui pertunjukan seni.
Sosialisasi dilakukan untuk memastikan program penghentian siaran TV Analog dapat berjalan lancar dan informasi yang disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat bisa tepat sasaran.
“Pertunjukan virtual kesenian rakyat ini tidak hanya untuk mempercepat pembangunan kebudayaan nasional tetapi juga diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif sekaligus menjadi wadah inovatif dan efektif dalam rangka mempermudah masyarakat dalam memahami informasi dan program pemerintah,” kata dia lagi.
Transformasi digital saat ini lanjutnya merupakan bagian dari kemajuan bangsa Indonesia.