Migrasi TV Analog ke TV Digital merupakan bentuk transformasi digital. TV Digital menyediakan tayangan yang berkualitas dan akan semakin banyak ragam variasi konten-konten siaran.
Baca juga: Ketua DPRP Papua Jhony Banua Rouw Yakin Muncul Atlet-Atlet Dayung Berkualitas dari Papua
“Kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk segera pindah dari siaran TV Analog ke siaran TV Digital yang bersih gambarnya, jernih suaranya dan canggih teknologinya,” ujarnya.
Sementara, pemerintah Provinsi Papua mengaku sangat antusias menyambut program ASO ini.
“Pemerintah Papua menyambut baik program ini. Supaya masyarakat kita nonton TV nya gak bintik-bintik lagi kalau dengan TV Digital. Bisa menikmati hiburan yang bagus dan bisa memilih program apa yang mereka sukai,” ujar Kabid Persandian Diskominfo Provinsi Papua, Raja Oloan Siburian.
Di lain pihak, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Papua melihat dari sisi kesiapan penyiaran, Provinsi Papua saat ini memiliki sekitar 58 lembaga penyiaran.
KPID Papua telah melakukan monitoring ke lapangan dan memastikan lembaga- lembaga penyiaran tersebut telah siap menyambut penghentian TV Analog.
“Kami juga ikut sosialisasi, biasanya lewat dialog interaktif pada lembaga penyiaran. Kami menyampaikan kepada masyarakat, apa itu ASO, bagaimana proses migrasinya dan bagaimana masyarakat harus mempersiapkan diri menghadapi penghentian TV Analog,” kata Ketua KPID Papua, Rusni Abaidata.
Sementara TVRI selaku lembaga penyiaran plat merah menyatakan wilayah siaran di Jayapura dan beberapa kota di Papua sudah siap untuk menjalankan program ASO.
“Meskipun terkadang memang masyarakat kita belum memahami betul (ASO).
Mereka masih menanyakan apakah televisi yang mereka pergunakan masih bisa digunakan untuk TV Digital. Kita beri pemahaman bahwa TV Analog tetap bisa digunakan untuk siaran digital. Caranya dengan menggunakan alat bantu set top box,” ujar Koordinator Berita TVRI Stasiun Papua, Paulus Palimbong.