TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin menegaskan hingga saat ini, Indonesia masih terus berupaya menanggulangi pandemi Covid-19.
Dia memahami dampak dari pandemi ini telah dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, politik, sosial budaya, hingga kegiatan keagamaan dan peribadatan.
Dalam hal ini, pemerintah tidak dapat menghadapinya sendiri. Untuk itu, diperlukan energi kolektif yang besar dari seluruh elemen bangsa.
“Untuk bangkit dari krisis pandemi, bangsa Indonesia memerlukan energi kolektif yang besar berupa empati, kepedulian, solidaritas sosial, dan gotong-royong dari seluruh masyarakat,” kata Ma'ruf saat menghadiri secara virtual rangkaian kegiatan Kreasi Virtual Katolik Indonesia (KVKI) 2021, Sabtu (9/10/2021).
Dalam acara yang digelar oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LP3KN) tersebut, lebih jauh Wapres menekankan, untuk mengatasi segala kesulitan akibat pandemi juga dibutuhkan dua modal penting.
“Pertama, adalah modal spiritual. Kita harus menghadapi bencana global ini dengan usaha dan doa agar kita dijauhkan dari sikap putus asa yang akan melemahkan semangat,” ujar Wapres.
Baca juga: Wapres Maruf Amin: Perlu Peran Semua Pihak Untuk Wujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Kedua, lanjut Wapres, adalah modal sosial.
Menurutnya, ikatan persaudaraan dan solidaritas akan menguatkan, karena beban dan kesulitan dipikul bersama.
“Hal ini memerlukan kerja sama semua pihak termasuk umat Katolik sebagai bagian dari bangsa ini, serta memerlukan kesiap-siagaan semua pihak untuk bertindak bersama secara cepat dan tepat,” imbaunya.
Wapres memahami bahwa semua mengharapkan agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir, sehingga segala aktivitas termasuk beribadah dapat kembali seperti semula.
Untuk itu, dia menegaskan bahwa hanya diri kita sendiri yang bisa mengupayakan kapan pandemi Covid-19 dapat berakhir, sehingga semua bisa hidup kembali secara normal.
"Jika kita semua taat melakukan protokol Kesehatan dan vaksinasi, maka diharapkan pandemi ini dapat segera berakhir," tegasnya.
Wapres pun meminta umat Katolik Indonesia sebagai elemen bangsa yang disiplin dan patuh pada pimpinan agamanya, untuk terus mematuhi imbauan para pemuka agama Katolik khususnya terkait penerapan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi.
"Saya kembali mengharapkan kedisiplinan dan kepatuhan semua umat apabila mendengar permintaan mulai dari Kardinal, para Uskup demikian juga para Pastor, untuk dapat terus mengingatkan pentingnya disiplin Protokol Kesehatan dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19," tambahnya.
Terakhir, Wapres mengatakan bahwa dirinya menaruh harapan besar kepada seluruh umat Katolik dan seluruh peserta KVKI untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara.
"Target kita saat ini bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya keluar dari krisis, tetapi langkah kita adalah melakukan lompatan besar dengan mengambil hikmah dari momentum krisis, mengejar ketertinggalan untuk membangun Indonesia yang lebih baik," pungkas Wapres.