Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Juliandi Tigor Simanjuntak, kini menekuni usaha barunya sebagai penjual nasi goreng di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Bang Tigor, begitu panggilan akrabnya mengaku memulai bisnis kuliner setelah dirinya dipecat dari lembaga antirasuah.
Diketahui, Tigor Simanjuntak merupakan satu dari 57 mantan pegawai KPK yang disingkirkan karena tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai asesmen menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Tribunnews.com pun mencoba kembali mendatangi warung makan nasi goreng milik Tigor Simanjuntak yang terletak di Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat yang kedua kalinya, Selasa (12/10/2021) malam.
Letaknya yang berada di sisi jalan Raya Hankam, membuat Warung nasi goreng Tigor dirasa tidak sulit untuk ditemukan calon pelanggannya.
Tigor menjajakan dagangannya di gerobak stainless dengan bertuliskan 'Nasi Goreng KS Rempah' serta menyewa halaman ruko yang menurut pengakuannya merupakan milik kerabat.
Baca juga: Nasib Heryanto Jadi Kenek Bangunan Setelah Dirinya Didepak Dari KPK Karena Tak Lulus TWK
Terpantau di lokasi, warung makan nasi goreng milik Tigor pada malam ini cukup ramai pelanggan.
Tempat duduk yang disediakan terlihat penuh ditempati para pelanggannya.
Kepada Tribunnews.com, Tigor mengaku dalam mengawali bisnis nasi gorengnya ini dirinya menerapkan prinsip hemat budget.
Hal itu diketahui setelah mantan punggawa KPK tersebut mengaku kalau inventaris atau barang-barang yang berada di warungnya, seperti halnya bangku dan meja pelanggan dibuat sendiri.
"Kalau meja sama bangku (pelanggan) bikin sendiri itu, minimalisir budget," kata Tigor sambil tertawa.
Baca juga: Dipecat dari KPK, Raja OTT Harun Al Rasyid Kini Urus Pesantren dan Jualan Sembako
Lebih lanjut, konsep minimalisir budget itu juga diterapkan Tigor dalam memperoleh gerobak yang kini digunakannya.
Kata dia, gerobak full stainless dan kaca bertuliskan 'Nasi Goreng KS Rempah' itu dibelinya dari tangan pemilik pertama alias bekas.
Meski bekas, namun secara penampilan, gerobak milik Tigor masih layak untuk dapat mendukung bisnis nasi goreng rempahnya tersebut.
"Kalau ini gerobak, saya beli bekas, ya sama minim budget," katanya seraya menuangkan bumbu ke wajan panas.
Bahkan untuk bahan pokok sekalipun, Tigor juga memilih warung sembako yang memiliki harga jual lebih murah.
Padahal awal mula membuka usaha nasi goreng tersebut, kata dia, untuk berbelanja bahan pokok, Tigor kerap bolak-balik ke pasar tradisional.
"Awalnya saya belanjanya di pasar, tapi pas dapat warung sembako yang lengkap juga tapi lebih murah jadinya beli di situ (warung sembako yang tak disebutkan namanya)," kata Tigor.
Sebagai informasi, warung nasi goreng rempah milik Juliandi Tigor Simanjuntak ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Novel Baswedan Puji Juliandi Tigor Simanjuntak
Eks penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku salut dengan mantan koleganya di lembaga antirasuah Juliandi Tigor Simanjuntak yang banting stir berjualan nasi goreng.
Kekaguman Novel itu disampaikan langsung saat mendatangi kedai nasi goreng milik eks pegawai yang dipecat KPK Juliandi Tigor Simanjuntak di Jalan Raya Hankam, Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat pada Senin (11/10/2021) malam.
Novel Baswedan datang bersama istri dan anaknya. Dia juga tampak ditemani eks ketua wadah KPK Yudi Purnomo yang terlihat memakai jaket bertuliskan 'Kita Anti Korupsi'.
Baca juga: Respons Hotman Tambunan Sikapi Perekrutan Eks Pegawai KPK Jadi ASN Polri Tak Perlu Seleksi
"Memang tentunya kalau teman ada usaha buat nasi goreng tentunya saya tertarik datang dan makan. Dan memang enak sekali. Tetapi yang terpenting adalah Bang Tigor membuat nasi goreng dengan hati dengan integritas. Bukan dengan pencitraan. Itu yang paling penting," kata Novel.
Ia menyampaikan Tigor Simanjuntak sengaja mencari penghasilan dengan berjualan nasi goreng sembari menunggu peluang baru usai didepak dari KPK. Dia pun mendukung penuh upaya yang dilakukan koleganya itu.
"Bang Tigor sementara sambil menunggu waktu mencari jalan mencari penghasilan dengan membuat nasi goreng. Saya kira itu bukan suatu hal yang tidak baik, itu suatu hal yang mulia, yang luar biasa. karena menjaga integritas dan kejujuran dan itu dilakukan dengan semangat luar biasa," ujarnya.
"Tentunya sebagai sahabat dan kawan saya ingin hadir disini selain menikmati nasi gorengnya enak sekali. Saya memberikan support mendukung, apapun yang kita berikan dalam koridor menjaga integritas, menjaga kejujuran itu suatu hal yang luar biasa. dan saya yakin semoga ke depan bang Tigor maju dengan segala hal yang dia buat," sambungnya.
Di sisi lain, Novel mengaku tidak ragu dengan kapasitas Tigor Simanjuntak yang sebelumnya bertugas di biro hukum KPK.
Dia meyakini apa yang dijalani koleganya itu akan sukses ke depannya.
"Bang Tigor ahli hukum, dia punya banyak pengalaman nasional maupun internasional terkait dengan masalah kemampuan hukumnya. Saya mengetahui betul kemampuannya itu. Semoga kedepan langkah-langkah apapun bisa maju bisa hebat dan orang-orang seperti ini yang diperlukan oleh Indonesia," katanya.