Menurut Ganjar, lontaran Bambang Pacul itu agar semua kader partai berlaku tertib.
"Itu mengingatkan agar semua tertib, gitu aja," kata Ganjar di kantornya, Senin (11/10/2021), dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Ganjar enggan memberi tanggapan soal munculnya deklarasi yang mendukung dirinya maju di Pilpres 2024.
Ia berasalan saat ini masih fokus menangani pandemi Covid-19.
"Lagi ngurusi Covid-19," ujarnya.
3. Tanggapan Pengamat
Sebutan 'celeng' bagi kader PDIP yang mendukung Ganjar dianggap berlebihan.
Hal itu disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.
"Terlalu keras dan berlebihan jika kader-kader PDI-P yang deklarasi Ganjar disebut "celeng" atau "babi". Karena manusia itu mulia, jika disebut dengan nama binatang, itu bisa masuk kategori penghinaan," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/1/2021).
Baca juga: Ganjar Ingin Perbanyak Event Berkelas di Sangiran
Menurut Ujang, adanya kader yang secara terang-terangan mendukung Ganjar mengindikasikan adanya perpecahan di PDIP.
PDIP semestinya merespons aspirasi kadernya secara terbuka.
Terlebih dukungan itu ditujukan untuk Ganjar yang juga kader PDIP.
"Lebih rileks saja, karena PDI-P itu kan punya mekanisme dan sistem untuk menentukan siapa capres dan cawapres yang akan diusulkan, apalagi Ganjar itu kan kader sendiri," kata Ujang.
Ujang khawatir, pemberian label celeng justru akan menjadi bumerang bagi PDIP.
Sementara, Ganjar yang bakal mendapat keuntungan.
"Biasanya jika ditekan, maka akan semakin dapat simpati publik," kata Ujang.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Ardito Ramadhan/Kontributor Semarang, Riska Farasonalia)