Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi menilai Utsawa Dharmagita (UDG) sangat strategis dalam penguatan literasi keagamaan umat Hindu.
Ajang ini merupakan kompetisi para pemuda dalam olah seni suara kidung suci keagamaan Hindu.
"Salah satu cara untuk meningkatkan literasi agama adalah melalui dharmagīta, yaitu nyanyian atau kidung suci keagamaan," ucap Zainut saat memberi sambutan pada pembukaan UDG di Jakarta, Minggu (17/10/2021) malam.
Kompetisi ini dilaksanakan secara hybrid, daring dan luring. Para peserta adalah perwakilan provinsi se Indonesia.
UGD 2021 dibuka oleh Presiden Joko Widodo melalui sambutan yang ditayangkan secara virtual.
"Salah satu media pelestarian dan pengembangan dharmagīta adalah melalui kegiatan Utsawa Dharmagīta (UDG). Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang pembuktian kemampuan olah seni suara para peserta/utusan dari Provinsi di seluruh Indonesia," kata Zainut.
Baca juga: Viral Petugas Copot Stiker Jaga Jarak di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Pembatas Kakbah Dibuka
Menurutnya, UDG tingkat Nasional bukan hanya hajatan kompetisi belaka atau hanya untuk mencari juara.
Lebih dari itu, UGD adalah sebagai langkah untuk mengenalkan agama Hindu kepada generasi muda agar lebih dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Ajang UDG juga merupakan sarana umat Hindu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menggali makna holistik ajaran Hindu untuk dijadikan spirit berbangsa dan bernegara," tutur Zainut.
Keberadaan dharmagīta di kalangan umat Hindu, menurut Yaqut, memiliki keragaman dalam bahasa, irama lagu, dan cara-cara melantunkannya.
Dharmagita cermin kekayaan budaya umat Hindu di bidang seni yang juga membangkitkan rasa spiritual keagamaan sesuai daerah masing-masing.
Baca juga: Presiden Jokowi: Umat Hindu Selalu Menjaga Persaudaraan dan Keharmonisan
"Nilai-nilai ajaran agama Hindu yang adiluhur tersirat di dalam Pustaka-pustaka Suci Hindu, baik yang berbahasa Sansekerta, Jawa Kuna maupun yang berbahasa daerah," ujar Zainut.
Susastra Hindu tersebut, kata Zainut, perlu digali dan diaktualisasikan melalui seni keagamaan agar memudahkan pemahaman dan penghayatannya.