"Tidak sejalan dengan eksistensi Negara Indonesia berdiri sebagai bangsa dan negara," ungkapnya.
"Sama halnya bila muncul asumsi bahwa Negara Indonesia yang tidak dikelola olehnya, maka salah semua."
"Pandangan, sikap, dan orientasi tindakan yang ironi seperti itu merupakan bentuk disorientasi berbangsa dan bernegara," papar Haedar.
Buya Anwar Beri Kritik
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, juga angkat suara terkait pernyataan Menteri Agama itu.
Bahkan, pria yang akrab disapa Buya Anwar ini sampai mengusulkan agar Kementerian Agama dibubarkan.
Anwar pun menyayangkan pernyataan dan cara berpikir Yaqut tersebut.
Ia tidak mau Kemenag tetap dipertahankan jika dikelola pihak-pihak yang berpikiran seperti itu.
”Saya minta Kementerian Agama lebih baik dibubarkan saja karena akan membuat gaduh, di mana mudaratnya pasti akan jauh lebih besar dari manfaatnya," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Tribunnews.com, Minggu.
Baca juga: Sekjen PBNU Nilai Pernyataan Menag Yaqut Soal Kemenag Hadiah untuk NU Kurang Bijaksana
Baca juga: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas: Saya Jamin Tidak ada Radikalisme di Pesantren, Catat itu!
Anwar menyebut Kemenag hanya akan dikelola oleh orang NU jika pola pikir seperti itu dibiarkan.
Dirinya mengaku tidak bisa terima jika hal tersebut terjadi.
Menurutnya, pernyataan soal Kemenag adalah hadiah negara untuk NU tidak mencerminkan akal sehat.
Selain itu, dirinya menyebut klaim Yaqut itu tak menghargai kelompok dan elemen umat serta masyarakat lain.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Fahdi Fahlevi)
Berita lain terkait Kementerian Agama