News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Azyumardi Azra Minta Yaqut untuk Hati-hati Buat Pernyataan, Singgung Peran Kemenag

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Azyumardi Azra - Azyumardi Azra meminta Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk hati-hati mengeluarkan pernyataan, singgung peran Kemenag.

TRIBUNNEWS.COM - Cendekiawan Muslim, Azyumardi Azra menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal Kemenag adalah hadiah negara untuk NU.

Diketahui, pernyataan Yaqut tersebut menuai kontroversi sejumlah kalangan.

Azyumardi menyarankan baik Menag Yaqut maupun pihak lain yang melempar kritik untuk saling meredamkan emosi.

Menurut dia, setelah pernyataan kontroversi itu, Menag Yaqut perlu melakukan dialog dengan seluruh representasi dari seluruh umat beragam di Indonesia.

Baca juga: Menteri Agama Pastikan Kemenag Tidak Diperuntukkan untuk NU Saja

Ia pun mengingatkan peran Kementerian Agama (Kemenag) untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama.

"Saya kira menteri agama perlu bicara dengan semua representasi umat beragama, baik di kalangan Muslim, non Muslim, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu."

"Semua diajak doalogi bagaiman menciptakan kehidupa agama yang rukun dan harmonis."

"Tidak saling curiga apalagi kemudian beredar pernyataan yang kurang pas," kata Azyumardi, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Senin (25/10/2021).

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (screenshot)

Baca juga: Ucapan Menteri Yaqut Berbuah Gaduh, Anwar Abbas Sarankan Kemenag Dibubarkan

Azyumardi mengatakan, Kemenag lebih baik fokus kepada upaya menguatkan kerukunan umat beragama.

Apalagi di saat pandemi Covid-19, masyarakat perlu mendapat kesejukan dari suasana harmonis antar umat beragama.

Ia pun menyinggung peran Kemenag dalam kehidupan antar umat agama.

"Kita perlu memberikan kesejukan keagamaan kepada semua umat beragama melalui Kementerian Agama."

"Fungsi Kementerian Agama antar lain agama itu memperkuat kerukunan intra agama, kerukunan antar umat bergama, kerukunan antara umat beragama dan pemerintah," tutur dia.

Baca juga: Sekjen PBNU Nilai Pernyataan Menag Yaqut Soal Kemenag Hadiah untuk NU Kurang Bijaksana

Untuk itu, ia meminta Menag Yaqut untuk bisa lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.

Jangan sampai pernyataan yang dlontarkan membuat gesekan antara umat beragama dengan Kemenag sebagai instansi pemerintan.

"Kedepan harus lebih hati-hati kalau mungkin buat pernyataan sebaiknya yang memperkuat harmoni kerukunan intra umat beragama, antar umat beragma, dan juga umat beragama dengan pemerintah," jelas dia.

Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq juga angkat suara soal pernyataan Menag Yaqut.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta Yaqut itu memperbaiki pola komunikasinya sehingga tidak membuat pernyataan-pernyataan yang kontroversial dan kontra produktif.

"Kita harus mengingatkan para pejabat publik agar tidak membuat pernyataan yang kontra produktif dan kontroversial."

"Para pejabat harus melakukan introspeksi diri bahwa pola komunikasi semacam itu jadi sangat rawan disalah-fahami publik dan itu merugikan Presiden, merugikan pemerintah," kata Maman Imanulhaq dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Senin (25/10/2021).

Wakil Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq. (istimewa)

Mestinya, kata Kiai Maman, sebagai pejabat negara, Yaqut Cholil atau yang akrab disapa Gus Yaqut, bisa memberikan pernyataan yang menyejukkan di tengah upaya moderasi umat beragama di tanah air.

Karena itu, Maman yang juga pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi itu, berharap agar Menteri Agama lebih berhati-hati dalam melakukan komunikasi publik.

"Ini persoalan komunikasi saja. Sebagai pejabat negara yang mengayomi seluruh umat beragama di Indonesia, Menteri Agama seharusnya sadar bahwa setiap kata yang keluar dari dirinya menjadi perhatian publik," ujar Maman.

Klarifikasi Menaq Yaqut 

Setelah mendapat kritikan dari sejumlah pihak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut bahwa Kemenag adalah hadiah negara untuk NU.

Pernyataan tersebut, kata Yaqut, disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU.

Tujuan pernyataan tersebut, menurut Yaqut, bertujuan untuk memotivasi para santri dan pesantren.

“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," kata Yaqut melalui keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Senin (25/10/2021).

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas konferensi pers sidang isbat penetapan 1 Zulhijah dan Idul Adha 1442 Hijiriah, secara daring Sabtu (10/7/2021). (Tribunnews.com/ Dennis Destryawan)

Menurut Yaqut, tempat dirinya menyatakan pernyataan tersebut adalah forum internal.

Dirinya menyebut pernyataannya tersebut digoreng hingga ramai di publik.

"Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati," tutur Yaqut.

Baca juga: Ucapan Menteri Yaqut Berbuah Gaduh, Anwar Abbas Sarankan Kemenag Dibubarkan

Yaqut juga memastikan bahwa Kemenag tidak diperuntukkan hanya untuk NU. Buktinya, kata Menag, Kementerian Agama memberikan afirmasi kepada semua agama.

"Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja,” kata Yaqyt.

"Bahkan di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU,” tutur Yaqut.

Dirinya menambahkan, karakter dasar dan jatidiri NU adalah terbuka dan inklusif. NU hadir untuk memberikan dirinya bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar.

Baca juga: Menag Yaqut Sebut Kemenag Hadiah Negara untuk NU, Begini Kata Ketum Muhammadiyah hingga Buya Anwar

"Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU," pungkas Yaqut.

Sebelumnya, Yaqut menyebut Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah khusus untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Kemenag, menurut Yaqut, bukan diperuntukan kepada umat Islam secara umum.

Hal tersebut diungkapkan oleh Yaqut pada di webinar "Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi" yang ditayangkan di kanal YouTube TVNU, Rabu (20/10/2021).

Yaqut awalnya menceritakan perbincangan dirinya dengan sejumlah stafnya terkait tagline Kemenag yang berbunyi "Ikhlas Beramal".

Dirinya menilai tagline tersebut kurang cocok. Salah satu stafnya, kata Yaqut, berpendapat bahwa Kemenag merupakan hadiah dari negara untuk Umat Islam di Indonesia.

"Karena waktu itu kan perdebatannya bergeser ke kementerian ini adalah kementerian semua agama, melindungi semua umat beragama. Ada yang tidak setuju, kementerian ini harus kementerian Agama Islam, karena kementerian agama adalah hadiah negara untuk umat Islam," kata Yaqut.

Kemudian Yaqut menanggapi bahwa Kemenag merupakan hadiah negara untuk NU.

"Saya bilang bukan. Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalo sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU," tambah Yaqut.

(Tribunnews.com/Shella Latifa/Srihandriatmo Malau/Fahdi Fahlevi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini