"Iya. Saya juga baru dapat kabar pagi ini," kata Andi.
Diketahui, Sudi lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 13 Juli 1949.
Sementara itu, Informasi yang didapat menyebutkan jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di kawasan Jati Warna, Bekasi.
Profil Sudi Silalahi
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sudi Silalahi (lahir 13 Juli 1949) adalah Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia dari 22 Oktober 2009 sampai 20 Oktober 2014.
Sebelumnya ia menjabat sebagai Sekretaris Kabinet. Sudi lulus dari Akabri pada tahun 1972 dan mengakhiri karier militernya dengan pangkat Letnan Jenderal.
Ia adalah sekretaris Susilo Bambang Yudhoyono saat Yudhoyono sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Sudi Silalahi sudah mendampinginya sebagai Sekretaris.
Baca juga: Berita Duka: Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori Meninggal Dunia
Mantan Askomsos Kaster ABRI (1998), ini juga berperan dalam Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin langsung Presiden dan bertugas menentukan para direksi BUMN dan eselon satu di setiap departemen.
Kala itu, Sudi Silalahi menjelaskan, program kerja 100 hari pertama Kabinet Indonesia Bersatu bertujuan membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Untuk itu, shock teraphy akan diperioritaskan terhadap kasus-kasus hukum yang mendapat perhatian besar dari masyarakat.
Namun, shock terapy tersebut harus tetap memperhatikan prinsip prinsip hukum, azas praduga tak bersalah, dan azas hukum universal lainnya.
Baca juga: Dunia Berduka, Para Tokoh Sampaikan Penghormatan dan Belasungkawa untuk Colin Powell
Karier
1996-1997 Wakil Assospol Kasospol ABRI
1998 - Kepala Staf Kodam Jaya
Oktober 1998 - Askomsos Kaster ABRI
1999 - Pangdam V Brawijaya, Surabaya
Oktober 2001-Juli 2004 - Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dalam Kabinet Gotong Royong
2004-2009 - Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu
2009-2014 - Menteri Sekretaris Negara dalam Kabinet Indonesia Bersatu II