News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fenomena La Nina

Dampak Negatif La Nina di Sektor Pertanian, Perikanan hingga Masalah Kesehatan

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengevakuasi warga yang terjebak banjir menggunakan perahu karet di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Jumat (19/2/2021). Akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota Jakarta sejak Jumat dini hari kawasan Cipinang Melayu kembali terendam banjir setinggi 2 meter. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena La Nina tidak hanya berdampak pada cuaca yang bisa menyebabkan timbulnya bencana hidrometeorologi.

La Nina juga akan berdampak langsung pada sektor pertanian dan perikanan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan peringatan dini untuk waspada terhadap datangnya La-Nina menjelang akhir tahun ini.

Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.

Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang menjadi La Nina yang diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022.

BMKG meminta agar peringatan dini tentang kemunculan La Nina tidak disepelekan begitu saja.

Baca juga: Antisipasi Dampak La Nina, BNPB Tekankan Aspek Mitigasi dan Kesiapsiagaan Daerah

Baca juga: Antisipasi Dampak La Nina, Kementerian PUPR Segera Kosongkan 200 Lebih Bendungan di Indonesia

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan peringatan dini yang disampaikan bukanlah untuk menakut-nakuti masyarakat.

"Peringatan dini yang dikeluarkan bukan untuk menakut-nakuti, melainkan jeda waktu yang bisa dimanfaatkan utnuk mempersiapkan segala sesuatunya, mengingat fenomena cuaca dan iklim bisa diprakirakan," ujar Dwikorita, dilansir laman BMKG.

Ancaman La Nina berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan sebagainya.

Dwikorita meminta Pemerintah Daerah serius menanggapi peringatan dini La Nina yang dikeluarkan BMKG guna meminimalisir dampak dan kerugian yang lebih besar.

Dalam kesempatan terpisah, Dwikorita menyampaikan La Nina juga berdampak langsung pada sektor pertanian dan perikanan.

Baca juga: Ini Langkah Kemenhub Mengantisipasi Fenomena La Nina

Dampak Sektor Pertanian

Di sektor pertanian, La Nina menyebabkan kondisi yang kurang menguntungkan, misalnya kerusakan tanaman dan lahan akibat banjir yang muncul dari curah hujan tinggi.

Selain itu, juga mengakibatkan meningkatnya kelembapan udara dan munculnya organisme pengganggu tanaman (OPT).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini