Sebuah koper tergeletak di halaman Mapolsek Kuta Selatan, Bualu, Badung, Selasa (12/8/2014).
Di beberapa sisi koper tersebut tampak bercak darah masih menempel.
Di bagian atasnya menempel sebuah kertas bertuliskan Shely Ann Von Weise.
Tak jauh dari lokasi koper tersebut, seorang lelaki kurus bernama Ketut Wirjana duduk terdiam.
Ia tak habis pikir kejadian pahit dan sadis telah menimpanya.
Wirjana adalah sopir taksi yang mengangkut korban pembunuhan, Sheila Ann Von Weise (62), warga negara Amerika Serikat, yang mayatnya tersimpan di koper yang ditaruh di bagasi taksinya.
Kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network), ia mengatakan kejadian itu berawal ketika dia dihubungi pihak Hotel St Regis di Sawangan, Nusa Dua, yang memesan taksi untuk megantarkan tamunya.
"Waktu itu sekitar pukul 11.00 Wita saya langsung meluncur ke lokasi hotel."
"Di sana saya seperti biasa menyapa tamu, namun kali ini tamu hotel ini menaikkan barangnya sendiri ke bagasi mobil," ungkapnya.
Awalnya dia mengaku tidak menaruh curiga. Pasalnya tamu juga tidak menunjukkan gelagat yang aneh.
"Setelah itu dua orang tamu asing masuk. Saya mulai curiga ketika dia sudah dua jam tidak kembali ke taksi," imbuhnya lagi.
Tamu asing itu kemudian diketahui bernama Heather Lois Mack (22) dan Tomy Schaefer (21). Keduanya menjadi pelaku pembunuhan terhadap Shely.
Baca juga: Perjalanan Kasus WNA Heather Lois Mack dan Kekasih yang Tega Membunuh Ibunya 7 Tahun Lalu di Bali
Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gede Redrasta, mengatakan Heather ternyata adalah anak dari Shely.
"Dari hasil olah TKP di kamar korban di kamar 317 dan keterangan beberapa saksi, kami menemukan fakta bahwa si anak Heather Lois Mack dan korban yang merupakan ibunya sempat bertengkar."