"Banyak kebijakan-kebijakan negara terkait reforma agraria yang perlu sinkronisasi agar tidak tumpeng tindih," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa tema perdamaian dunia sengaja dipilih karena saat ini telah menjadi kebutuhan mendesak untuk mendapat perhatian NU.
Artinya, warga dunia saat ini sangat membutuhkan peran-peran NU di kancah global.
Imam bercerita ketika menerima kunjungan Duta Besar Afghanistan yang sangat berharap agar NU berperan untuk menjadi ‘mentor’ bagi keberlangsungan penyelenggaraan negara di sana.
Dikatakan dia, Afghanistan tidak hanya membutuhkan gagasan Islam moderat dari NU, tetapi juga hal-hal lain yang berkaitan dengan konsiliasi demokrasi pengembangan ekonomi hingga keamanan.
Berkaitan dengan teknis, Imam menjelaskan bahwa Muktamar ke-34 NU kali ini akan dilaksanakan di empat tempat.
Basis penyelenggaraan Muktamar ini di Pondok Pesantren Darussa’adah, meliputi pembukaan dan pleno.
Sementara acara lain, seperti sidang komisi dilaksanakan di UIN Raden Intan, Universitas Lampung (Unila), dan Universitas Malahayati.
Ketua PBNU ini juga menegaskan komitmenya untuk menjaga protokol kesehatan. Hal ini diseriusi dengan pengurangan jumlah peserta dari tujuh orang dari setiap perwakilan wilayah, cabang, dan cabang istimewa, menjadi tiga orang. Pembagian acara ke empat tempat merupakan bagian dari untuk mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: PWNU Lampung Minta Penjelasan soal Dugaan Hotel Diborong Jelang Muktamar NU
“Ini sebagai gambaran bahwa muktamar ini akan mematuhi prokes dan tentu saja kita menunggu jawaban permohonan panitia dari Satgas Covid-19 nasional maupun tingkat daerah,” tandasnya