News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Panglima TNI

Besok Pelantikan Panglima TNI, PPP Tak Dorong Maupun Keberatan Hadi Tjahjanto Masuk Kabinet

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., menyambut kedatangan 200 personel Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Satgas Kizi TNI Konga) XXXVII-G/United Nations Multi-Dimensional Intergrated Stabilization Mission in Central in Africa (MINUSCA CAR) dari misi perdamaian di Afrika Tengah dalam suatu upacara militer di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (15/11/2021). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menegaskan pihaknya tidak punya posisi untuk mendorong maupun keberatan soal kabar Marsekal Hadi Tjahjanto masuk kabinet Presiden Jokowi jelang jabatan pelantikan Panglima TNI.

Diketahui, pelantikan Panglima TNI akan berlangsung Rabu (17/11/2021) besok, dan posisi Hadi digantikan Jenderal Andika Perkasa.

"Yang jelas PPP tidak punya posisi keberatan maupun mendorong dorong apakah itu Pak Hadi Tjahjanto yang segera menyerahterimakan jabatan lainnya atau yang lain masuk kabinet," kata Arsul kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (16/11/2021).

Dia menilai tak ada gunanya ada pihak luar yang mendorong salah satu nama untuk ke kabinet.

Sekjen PPP Arsul Sani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2020). (KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI)

"Karena Presiden itu punya pertimbangan dan keputusannya sendiri. Yang jelas kalau kita melihat kebiasaan Pak Jokowi itu terkait dengan positioning atau kebijakan kebijakan yang khusus beliau ini bukan tidak mau diberi masukan, tetapi kalau beliau memerlukan masukan itu beliau yang akan meminta, yang akan meminta masukan, yang akan proaktif," katanya.

Baca juga: Jokowi Sebut Belum Ada Reshuffle Kabinet, Besok Hanya Pelantikan Panglima TNI

Wakil Ketua MPR RI itu yakin jika ada yang memberi masukan nama dan itu ternyata tidak sesuai, maka hanya jadi sia-sia.

Dia memberi contoh bagaimana bursa kapolri sebelumnya banyak yang mengusulkan sejumlah nama.

"Tapi yang dipilih Pak Listyo Sigit. Saya tidak yakin ada yang mengusulkan Pak Listyo, tapi itu sebetulnya pelajaran apa? Presiden punya kemandirian sendiri. Presiden memegang hak prerogatif yang melekat pada jabatan Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini