TRIBUNNEWS.COM - Politisi senior dari Partai Demokrat, Max Sopacua telah meninggal dunia hari ini, Rabu (17/11/2021) pukul 05.53 WIB.
Max sempat dirawat di RSPAD Gatot Subroto dan menghembuskan nafas terakhirnya akibat sakit paru-paru yang diderita.
Sebelum meninggal dunia, Max sempat dirawat selama 14 hari di RSUD Kota Bogor sebelum pindah ke RSPAD Gatot Subroto dan dirawat selama 17 hari.
Hal tersebut diungkapkan oleh anak dari Max Sopacua, Ferro Sopacua.
Baca juga: Diduga Derita Kanker Paru-paru, Max Sopacua Sudah Satu Bulan Lebih Dirawat di Dua Rumah Sakit
Baca juga: Kabar Duka Max Sopacua Meninggal Dunia, Sejumlah Politisi Demokrat Beri Ucapan Duka
“Iya betul (Max Sopacua meninggal dunia),” kata Ferro Sopacua.
“Papa meninggal pagi ini jam 5.53 wib di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, setelah di rawat selama 14 hari di RSUD Kota Bogor dan dirujuk ke RSPAD dan di RSPAD dirawat selama 17 hari.” ucapnya seperti dikutip dari Kompas.TV.
Max Sopacua akan disemayamkan di kediamannya di Jl. Veteran, Kepatihan, Bogor Tengah.
Profil Max Sopacua: Pernah Jadi Penyiar TVRI
Max Sopacua lahir di Ambon pada 2 Maret 1946 dan menyelesaikan gelar sarjana S1 sekaligus magister di STIE Gotong Royong, Jakarta.
Sebelum menjadi politisi, dirinya sempat menjadi penyiar olahraga dan produser di Televisi Republik Indonesia pada zaman orde baru.
Seperti dicatatkan dalam buku Wajah DPR dan DPD, 2009-2014 (2010), Max menjadi produser di TVRI dari tahun 1985 hingga tahun 2002.
Baca juga: Diduga Derita Kanker Paru-paru, Max Sopacua Sudah Satu Bulan Lebih Dirawat di Dua Rumah Sakit
Awal Kiprah Max di Dunia Politik: Ikut Dirikan Partai Demokrat
Max pun mulai terjun ke dunia politik setelah era Presiden Soeharto berakhir.
Ia diketahui terlibat dalam berdirinya Partai Demokrat pada 9 September 2001 bersama Susilo Bambang Yudhoyono.
Kiprahnya di dunia politik pun semakin naik ketika SBY sukses terpilih sebagai Presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004.
Max pun juga terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Jabar IV Bogor.
Selama menjadi anggota DPR periode 2004-2009, dirinya bertugas di Komisi IX dan sempat menjadi wakil ketua di tahun 2005-2007.
Selain itu, Max juga menjadi Wakil Ketua Panitia Khusus Angket tentang Kenaikan Harga Bahan bakar Minyak pada 2008 hingga 2009.
Kemudian ia juga pernah ditunjuk sebagai Ketua DPP Partai Demokrat dalam bidang Pendidikan, Pemuda, dan Kominfo ketika kepemimpinan Partai Demokrat oleh Hadi Utomo pada periode 2005-2010.
Karirnya di dunia politik semakin naik ketika kembali terpilih sebagai anggota DPR pada pemilihan legislatif di tahun 2009 dengan mewakili dapil V Jawa Barat yaitu mencakup Kabupaten Bogor.
Terpilihnya dirinya kala itu membuat dirinya bertugas di Komisi I dan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen sebagai anggota.
Lalu untuk fraksi Partai Demokrat sendiri, dirinya menjadi wakil ketua pada 2009 hingga 2010 lalu menjadi penasihat fraksi hingga periode masa jabatannya di tahun 2014.
Bergabung dengan Partai Emas
Perjalanan politik Max di Partai Demokrat tidak selalu berjalan mulus.
Ia sudah tidak menjadi anggota Partai Demokrat sejak 11 Desember 2020 ketika memutuskan untuk bergabung dengan partai Esa Masyarakat Sejahtera (Emas) pada 11 Desember 2020.
Hal tersebut disebabkan dirinya merasa disingkirkan di partai yang telah dibentuknya.
Berpindahnya Max ditandai dengan pelepasan jaket Partai Demokrat miliknya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.TV/Ninuk Cucu Suwanti)(Kompas.com/Tatang Guritno)