Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendapatkan akses pendidikan yang memadai merupakan hak bagi setiap warga negara, termasuk mereka yang tinggal di pelosok negeri.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia mencapai 272,23 juta jiwa pada Juni 2021.
Namun mirisnya, sebanyak 13,87 persen penduduk usia 15 tahun ke atas, belum memiliki ijazah.
Oleh karena itu, pemerataan pendidikan diperlukan untuk menciptakan generasi yang 'melek ilmu' sehingga dapat memajukan Indonesia menjadi bangsa yang unggul dan berdaya saing.
Memperingati Hari Guru Nasional pada 25 November 2021, Kahf akhirnya meluncurkan program #KahfUntukNegeri.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengapresiasi langkah ini.
"Kemendikbudristek RI sangat mengapresiasi segala bentuk kolaborasi dan program yang dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan di Indonesia," ujar Nadiem, dalam virtual talkshow bertajuk 'KahfUntukNegeri - Mengambil Peran dan Berdampak Untuk Pendidikan Di Indonesia', Kamis (25/11/2021).
Ia berharap rangkaian program ini dapat mendorong seluruh masyarakat untuk mau ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan pendidikan.
Baca juga: HGN 2021, Mendikbudristek: Guru Tetap Nyalakan Obor Perubahan di Tengah Pandemi Covid-19
"Saya berharap kegiatan ini menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan mengajak seluruh masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pemerataan pendidikan di daerah-daerah yang masih membutuhkan bantuan pendidikan," kata Nadiem.
Sementara itu, VP Marketing PT Paragon Technology and Innovation yang menaungi brand Kahf, Bahrun Afriansyah mengatakan pandemi virus corona (Covid-19) telah memperparah kesenjangan akses pendidikan bagi anak-anak di pelosok.
Karena mereka tidak memperoleh proses belajar mengajar secara daring yang optimal.
"Karena tidak semua wilayah di Indonesia memiliki jaringan internet yang memadai dan tidak semua murid serta orang tua memiliki kemampuan untuk mengaksesnya," jelas Bahrun.
Kondisi terbatas ini tentu saja membuat anak-anak yang terlahir dari kelas ekonomi rendah dan tinggal di daerah pelosok, mengalami learning loss yang cukup tinggi.
"Untuk Itu, PT Paragon Technology and Innovation melalui Kahf dengan campaign #KahfUntukNegeri menghadirkan program pengembangan pendidikan untuk daerah yang membutuhkan bantuan pendidikan," tegas Bahrun.
Melalui puncak kampanye program #KahfUntukNegeri ini, juga disalurkan donasi yang telah dikumpulkan untuk mengirimkan pengajar muda ke Kabupaten Maluku Barat Daya.
Para tenaga pengajar muda ini akan melakukan pendampingan kepada 8 sekolah, 30 guru dan lebih dari 300 siswa, demi mengembangkan kualitas pendidikan.
Kampanye program ini juga turut menggandeng Indonesia Mengajar dan Alfamart.