News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapolri Minta Anggota Polisi Hindari Gaya Hidup Berlebihan Agar Tidak Timbulkan Kecemburuan

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral untuk membahas soal antisipasi potensi lonjakan Covid-19 saat perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/11/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta anggotanya tidak berperilaku hedonis atau bergaya hidup berlebihan.

Tidak bergaya hedonis, menurut Kapolri, merupakan salah satu langkah untuk mengurangi potensi perselisihan antara anggota polisi dengan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Jenderal Listyo menyampaikan hal ini dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi, yang ditayangkan di Program Rosi Kompas TV, Kamis (2/12/2021).

Dalam wawancara, Rosiana Silalahi meminta tanggapan Kapolri soal adanya penilaian dari sejumlah kalangan bahwa salah satu faktor berulangnya bentrokan antara anggota polisi dan TNI adalah soal kecemburuan terhadap fasilitas dan juga akses di berbagai bidang.

Baca juga: Bentrok Kopassus vs Brimob di Timika, Disebut Insiden Memalukan hingga Dipicu oleh Harga Rokok

Menjawab pertanyaan itu, Listyo Sigit Prabowo mengakui adanya isu-isu soal kecemburuan tersebut.

Karena itu dia selalu menekankan kepada para anggota kepolisian agar tidak bergaya hidup berlebihan.

"Suara-suara di bawah memang kadang kala itu masih muncul sehingga kemudian bagaimana tentunya di lapangan hal-hal yang memiliki potensi adanya seperti itu. Saya selau tekanan, jangan bergaya hidup berlebihan, jangan hedonis, jangan melakukan hal-hal yang kemudian, jangankan di mata teman-teman di mata masyarakat juga itu tidak bagus, " ujar Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri mengakui soal kesenjangan memang harus menjadi bagian dari evaluasi di internal kepolisian.

Dengan demikian polisi bisa selalu dekat dengan masyarakat dan bekerja sama dengan institusi lain.

"Dan itu juga kan bagian dari hal yang harus dievaluasi di internal kami. Itulah yang kemudian menjadi modal agar Polri ini juga kemudian bisa dekat dengan masyarakat, dengan teman-teman bisa kerja sama, baik dengan kawan-kawan TNI," paparnya.

Dia mengatakan adanya persepsi soal kesenjangan tersebut harus dibenahi.

Caranya ialah dengan memperbaiki perilaku agar persepsi terkait hal itu tidak muncul.

"Persepsi terhadap hal seperti itu yang harus dibenahi. Dibenahi tentunya dengan sikap dan perilaku yang dimunculkan sehingga hal-hal seperti itu bisa dikurangi," tegasnya.

Kapolri menyebut potensi bentrok anggota TNI dan Polri memang selalu ada.

>
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini