"Sebagai tindakan preventif warga yang tinggal dekat sungai jalur lahar diimbau untuk diungsikan dulu," ucap Syafii Kepala Desa Sumbermujur kepada Tribun Network.
Menurut pantauan peningkatan aktivitas gunung ini terjadi sejak semalam.
Beberapa kali guguran lava turun mengarah ke jalur lahar, di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo.
Sementara itu, dikutip dari laman magma.esdm.go.id, erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) pukul 14:50 WIB, visual letusannya tidak teramati.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5160 detik.
Dengan demikian, terdapat beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan yaitu:
1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan.
Mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
2. Menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
3. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
4. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk).
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Gunung Semeru