News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Guru Rudapaksa Santri

Berharap Korban Rudapaksa Oknum Guru Pesantren Dapat Perhatian, LPSK: Jangan Beri Stigma Negatif

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi LPSK

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) turut menyoroti kasus perkosaan yang dilakukan oknum guru sebuah pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat.

LPSK berharap, seluruh santriwati yang menjadi korban aksi bejat Heri itu untuk terus mendapatkan perhatian. 

Wakil Ketua LPSK, Livia Istania Iskandar mengatakan, hal ini penting dilakukan mengingat kebutuhan korban tentunya masih sangat banyak mengingat korban masih berusia anak.

“Contohnya masalah pendidikan, tentunya harus kebutuhan tersebut perlu diperhatikan, khususnya dari Pemda setempat”, ujar Livia dalam keterangannya, setelah bertemu dengan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil (8/12/2021) di Bandung.

Dalam pertemuan tersebut Livia menyampaikan perlunya memastikan seluruh santriwati yang menjadi korban tersebut bisa kembali bersekolah. 

Karena para korban masuk ke pesantren pada awalnya sebagai upaya melaksanakan proses pendidikan, namun karena sudah menjadi korban tentunya perlu dipastikan dimana para korban ini bisa melanjutkan pendidikan. 

Mirisnya kata dia, LPSK menemukan bahwa ada anak yang ditolak sekolah untuk bergabung dikarenakan mereka adalah korban perkosaan.

Baca juga: Trauma Berat, Korban Rudapaksa Guru Pesantren di Bandung Menjerit Saat dengar Suara Pelaku Diputar

Alhasil temuan tersebut langsung dilaporkan LPSK kepada Ridwan Kamil.

"Ini miris, karena sudah menjadi korban bukannya didukung malah tidak diterima untuk bersekolah. Temuan ini sudah kami sampaikan ke Gubernur Jabar untuk dilakukan upaya yang tepat bagi keberlangsungan pendidikan korban”, ungkap Livia.

Dengan begitu, LPSK berharap para korban tidak diberi stigma negatif, terutama dari masyarakat.

Malah sebaliknya, masyarakat luas harusnya memberikan dukungan dan kepercayaan diri yang tinggi kepada seluruh korban tindak pelecahan seksual.

Kata Livia, dukungan dari masyarakat penting agar korban bisa melanjutkan kehidupannya dengan normal. Selain dari masyarakat, LPSK berharap rekan-rekan media terus menjaga kerahasiaan identitas para korban. 

"Stigmatisasi tentunya berdampak buruk bagi korban, ini yang harus senantiasa kita hindari," ucap Livia.

Baca juga: Sosok Herry, Guru Pesantren di Bandung yang Rudapaksa 12 Santriwati, Dikenal Pendiam

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini