News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Semeru

Hari Kesepuluh Pencarian, Tim SAR Temukan 1 Jenazah dan Human Body Remains Korban Erupsi Semeru

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR Gunung Semeru berhasil menemukan dan mengevakuasi 1 korban meninggal dunia di area tambang pasir H Satuhan, Sabtu (11/12/2021) pagi sekitar pukul 09.12 WIB

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Tim SAR kembali menemukan korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dalam pencarian yang dilakukan Senin (13/12/2021).

Satu jenazah berjenis perempuan ditemukan SAR Unit (SRU) 3 di Kampung Renteng sekitar pukul 09.19 WIB dan satu human body remains (potongan tubuh korban) oleh SRU 2 di area tambang pasir H Satuhan sekitar pukul 09.32 WIB.

Kedua temuan tersebut selanjutnya dievakuasi ke RSUD dr Haryoto untuk keperluan identifikasi.

Update korban pada hari ke-10 terdata 82 korban luka ringan, 20 luka berat, 46 korban meninggal dunia, 7 human body remains dan 9 korban belum teridentifikasi.

Sementara korban dalam pencarian sebanyak 23 orang.

Baca juga: Hilang 10 Hari, Tim SAR Temukan Jasad Seorang ODGJ Tertimbun Abu Vulkanik Semeru Setebal 4 Meter

Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo menyatakan bahwa operasi SAR kembali diperpanjang selama 3 hari ke depan.

"Berdasarkan evaluasi bersama seluruh stakeholder, operasi SAR kami perpanjang 3 hari ke depan dengan orientasi pencarian korban jiwa yang hingga hari ini belum diketemukan," katanya dikutip dari siaran pers Basarnas.

Terkait sektor pencarian, Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna mengatakan, selaku On Scene Commander (OSC) mengungkapkan bahwa operasi SAR dilaksanakan dengan membagi seluruh personel yang terlibat ke dalam 3 SRU.

Fokus pencarian masih sama dengan hari sebelumnya, yaitu di Dusun Curah Kobokan, kawasan tambang pasir Haji Satuhan, serta Dusun Kebondeli dan Kampung Renteng.

Selain menggunakan anjing pelacak, tim SAR juga mengerahkan peralatan Radar Rescue untuk mendeteksi keberadaan korban dan eskavator.

Baca juga: Kunjungi Prajurit dan Warga Terdampak Erupsi Semeru, KSAD Jenderal Dudung Serahkan Bantuan

"Jika menemukan lokasi yang dicuriga ada korban, kami lakukan penggalian secara manual menggunakan cangkul dan sekop serta eskavator," katanya.

Dijelaskan, faktor keselamatan para rescuer menjadi perhatian serius seluruh tim SAR.

"Sebelum operasi, kami melaksanakan briefing untuk mengamati situasi dan kondisi cuaca di area pencarian. Selama operasi berlangsung, kami juga menempatkan beberapa personel di Pos Pantau PVMBG di Gunung Sawur dan di Tanggul Sumbersari. Mereka bertindak sebagai Safety Officer (SO) guna memantau kondisi puncak Semeru secara visual serta mengawasi debit air di tanggul," imbuhnya.

Terkait kendala, selain faktor cuaca yang cepat berubah juga cakupan area pencarian yang begitu luas dan kondisi pasir yang masih panas pada kedalaman 1-2 meter.

Tim SAR yang terlibat dalam operasi SAR mencapai 350 orang lebih dari 126 Potensi SAR, baik dari unsur pemerintah, TNI, Polri, maupun organisasi kemasyarakatan yang kompeten di bidang SAR.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini