Gerakan vertikal dalam satu Cb bisa mencapai 50kt.
Interaksi antara updraft yang kuat dan downdraft yang kuat menyebabkan wind shear dan turbulensi yang parah di dalam awan.
Angin permukaan yang kuat, dengan arah dan kekuatan yang bervariasi, sering terjadi pada permukaan di sekitar Cb.
Hal tersebut bisa sangat berbahaya bagi pesawat saat lepas landas atau mendarat.
2. Lapisan Es dalam Penerbangan
Lapisan es sedang hingga parah dapat terjadi, terutama pada tingkat awan yang lebih tinggi.
3. Gangguan listrik
Pesawat yang terbang di sekitar awan Cb dapat mengalami gangguan listrik yang mempengaruhi sistem komunikasi dan navigasi.
Fenomena listrik tersebut, dikenal sebagai St Elmo's Fire, meskipun bukan merupakan ancaman bagi penerbangan, akan tetapi merupakan indikasi aktivitas Cb di dekatnya.
Selain itu, pesawat di sekitar Cb berisiko tersambar Petir.
4. Pengendapan
Hujan es dapat menyebabkan kerusakan struktural yang signifikan pada pesawat.
Curah hujan lainnya, seperti salju, hujan es, atau hujan, dapat mencemari permukaan lapangan terbang dan landasan pacu yang menimbulkan bahaya bagi pesawat yang akan lepas landas atau mendarat.
5. Cuaca ekstrim
Cumulonimbus akan mengakibatkan cuaca ekstrim seperti, downdrafts yang cukup parah, microbursts dan awan corong seperti Tornado.
Baca juga: Mengenal Dampak Pencemaran Air dan Cara Menanggulanginya: Recycle, Reuse, Reduce, dan Repair
(Tribunnews.com/Arkan)
Berita lainnya seputar awan cumulonimbus