TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana akan berlakukan satu buah kartu untuk digunakan sebagai alat transaksi berbagai transportasi umum yang ada di DKI Jakarta.
Ini dilakukan, kata Anies, sebagai strategi mengatasi tingginya mobilitas masyarakat di ibu kota.
"Di kota sebesar Jakarta, kira-kira Jakarta itu 600 km2 atau 20 x 30 kira-kiranya, kemudian penduduknya ada hampir 11 juta dan bila ditambah dengan penduduk di sekitar Jakarta (kurang lebih menjadi) 34 juta, maka mobilitas penduduk di tempat yang kecil dengan jumlah penduduk sebesar ini harus disiapkan sebuah strategi yang komprehensif," kata Anies dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Minggu (19/12/2021).
Untuk itu, pemerintah akan membuat sebuah kartu yang diberi nama JakLingko.
Diharapkan, dengan adanya kartu ini dapat mempermudah pemerintah membangun sebuah tatanan transportasi yang baru di DKI Jakarta.
Baca juga: Wagub Ahmad Riza Patria Tanggapi Rencana Apindo DKI Gugat Anies Terkait Kenaikan UMP 5,1 Persen
Baca juga: Survei KedaiKOPI Terbaru: Elektabilitas Anies Baswedan Tertinggi Diantara Kepala Daerah Lain
Sehingga, ke depan tercipta kemudahan bermobilitas bagi masyarakat.
"(Dengan kartu ini, masyarakat dapat) menggunakan kendaraan umum dari satu tempat ke tempat lain yang tersambung."
"Cukup gunakan kartu ini maka bisa pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, tanpa harus repot berpindah dan tanpa harus bayar tambahan."
"Jadi JakLingko Ini adalah sebuah payung yang menaungi semua transportasi umum di Jakarta."
"(Kemudahan tersebut yakni) ya fisiknya, ya layanannya, ya tarifnya, ya pembayarannya maupun intergrasi data dan informasi yang terintegrasi."
"Jadi harapannya, nanti cukup dengan menggunakan kartu ini, bahkan ke depan akan menggunakan digital bisa pakai Handphone, bisa pakai yang lain untuk sebagai alat penandanya," terang Anies.
Baca juga: Anies Revisi UMP, Pengusaha Mengaku Belum Menerima Salinan SK Gubernur soal Revisi UMP 2022
Untuk diketahui, JakLingko adalah nama yang kita adopsi untuk memberikan pesan terintegrasi.
"JakLingko ini adalah sebuah nama dari Manggarai Nusa Tenggara Timur yang disana digunakan untuk menggambarkan jejaring dalam sistem persawahan di tanah adat Manggarai."
"Jadi seperti jaring laba-laba apa sistem persawahan nya kita adopsi dengan makna bahwa jalur jalur transportasi umum di Jakarta terintegrasi."