TRIBUNNEWS.COM - Whole Genome Sequencing (WGS) akan menjadi metode pencegahan Covid-19 yang semakin ditingkat di Indonesia.
Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers virtual di YouTube Kementerian Kesehatan.
"Kami tingkatkan persentase WGS dari seluruh kasus konfirmasi yang terjadi, rencananya WGS akan kami naikkan 10 persen, sehingga pemeriksaannya akan lebih cepat," ujar Budi Gunadi, Kamis (16/12/2021).
Metode ini telah dilakukan sejak mutasi Covid-19 menyebar di Inggris pada Maret 2021 lalu.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes, dr Slamet, MHP, mengatakan upaya 3T (Testing, Tracing, Treatment) terus dilakukan.
“Temuan ini menunjukkan kemampuan dan kapasitas dari laboratorium Balitbangkes dalam melakukan metode Whole Genome Sequencing (WGS),“ ujar dr Slamet.
dr Slamet juga menjelaskan kegiatan WGS ini merupakan bagian dari kegiatan surveilans genom virus SARS-COV-2 yang telah dilakukan sejak virus ini masuk ke Indonesia.
“Data hasil pemeriksaan genom ini diunggah ke repository Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID),” tambahnya, dikutip dari laman Kemenkes.
Lalu, apa itu metode Whole Genome Sequencing (WGS)? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Covid-19 Varian Omicron: Terdeteksi di 89 Negara, Indonesia Ada 3 Kasus
Whole Genome Sequencing (WGS)
Whole-genome sequencing (WGS) adalah metode komprehensif untuk menganalisis seluruh genom, dikutip dari illumina.com.
Metode ini telah berperan dalam mengidentifikasi kelainan bawaan, mengkarakterisasi mutasi yang mendorong perkembangan kanker, dan melacak wabah penyakit.
Keunggulan dari metode ini adalah kemampuan untuk menghasilkan data dalam jumlah besar dengan pengurutan genom manusia, sehingga dapat melihat varian virus.
Pengurutan seluruh genom merupakan alat yang ampuh untuk penelitian genomik.