News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal dan Tahun Baru 2022

Sejarah Perayaan Natal: Ditentukan oleh Paus, Pernah Dilarang di Abad 17

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perayaan Natal - Berikut sejarah perayaan Natal dari awal terbentuknya hingga perkembangannya.

Ketika Natal Dilarang

Lukisan Oliver Cromwell saat merebut takhta kekuasaan Inggris pada tahun 1645.

Pada perkembangannya, perayaan Natal pernah mengalami penolakan di beberapa negara.

Contohnya adalah di Inggris.

Saat itu, gelombang aktivis agama ingin mengubah perayaan Natal yang diadakan di benua Eropa.

Salah satu tokohnya adalah Oliver Cromwell dan kelompok Puritannya yang merebut Inggris pada tahun 1645.

Selain merebut kekuasaan, mereka bersumpah untuk menghilangkan kemunduran yang dialami Inggris dengan mencabut perayaan Natal.

Lalu ketika Raja Charles II kembali ke takhtanya, dirinya memutuskan untuk tetap menjadikan perayaan Natal sebagai hari libur.

Berpindah di benua Amerika, kelompok Pilgrims yang merupakan separatis dari Inggris datang ke Amerika Serikat pada tahun 1620.

Mereka bahkan lebih memiliki sifat ortodoks atau kuat dalam pendirian atas agama daripada Cormwell.

Hasilnya, pada saat itu perayaan Natal bukanlah hari libur ketika awal berdirinya negara AS.

Hal tersebut terbukti ketika pada tahun 1659-1681, merayakan Natal dianggap melawan hukum di Boston, AS.

Siapapun yang menunjukkan semangat Natal akan didenda sebesar lima shiling.

Hanya saja di kota Jamestown, negara bagian Virginia, Kapten John Smith melaporkan jika perayaan Natal dilakukan dengan penuh gembira tanpa adanya insiden.

Namun setelah adanya Revolusi Amerika, kebiasaan dari Inggris tidak lagi dilakukan kembali termasuk perayaan Natal.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini