News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Gerindra: Prabowo Komitmen Lanjutkan Pembangunan Era Jokowi Jika Terpilih Jadi Presiden di 2024

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko WidodoIJokowi) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan seluruh kader partai berlambang burung garuda itu akan memperjuangkan Prabowo Subianto untuk memenangkan perhelatan Pilpres 2024 mendatang.

Ia menyatakan bila orang nomor satu di Partai Gerindra itu menjadi Presiden RI maka pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dirintis saat era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Keberlanjutan kepemimpinan dan pembangunan di era Jokowi juga harus menjadi komitmen agar sarana dan prasarana yang dibangun di masa Jokowi makin memberi makna bagi kemajuan dan pembangunan ekonomi. Seperti mempercepat arus orang, barang, dan jasa," kata Muzani dalam keterangan tertulis, Rabu (22/12/2021) seperti dikutip dari Kompas.TV.

Menurut dia, Prabowo dan Gerindra sebagai partai koalisi pemerintah saat ini berkomitmen untuk menjaga kesinambungan pembangunan tersebut.

"Sehingga percepatan dan kemajuan bisa dicapai," kata Muzani.

Baca juga: Hasil Survei: Ganjar Kuasai Basis Pemilih Jokowi, Prabowo dan Anies Rebutan Pemilih Anti-Jokowi

Ia menyebut sosok Prabowo itu seperti seorang pendekar dan pejuang.

Dia tidak akan pernah menyerah bila melihat keadaan bangsa dan negaranya masih diliputi berbagai persoalan.

"Inilah masalah yang terus tumbuh setiap tahun dari bangsa yang besar ini. Maka, diperlukan pemimpin dengan visi misi besar untuk dapat mencari jalan keluar atas masalah tersebut. Pak Prabowo adalah sosok yang dianggap memiliki kemampuan untuk mencari jalan keluar tersebut," katanya.

Meski begitu, ia menyadari kalau memenangkan mantan Danjen Kopassus itu dalam pesta demokrasi lima tahunan nanti bukan sebuah pekerjaan yang mudah.

Wakil Ketua MPR itu menjelaskan, untuk memenangkan Prabowo jadi presiden sebenarnya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja untuk menggerakkan rakyat memilih dan menusuk Prabowo sebagai presidennya dalam bilik suara saat pilpres berlangsung.

Namun, meraih hati dan keyakinan rakyat itu masalah dan kerja keras berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

"Seperti akad nikah hanya dibutuhkan waktu beberapa menit untuk menyatakan pernikahan itu sah. Masalahnya, untuk meyakinkan seseorang dalam perjodohan itu memerlukan waktu yang panjang bahkan mungkin pilihan berganti-ganti."

"Maka, konsistensi dan kontinuitas kerja politik di semua elemen Gerindra sangat diperlukan sebagai partai rakyat. Ini memerlukan kesabaran dan waktu panjang dalam perjuangan," ujarnya.

Survei Prabowo Masih Teratas

Elektabilitas (tingkat keterpilihan) Prabowo Subianto dalam survei-survei tersebut terbilang tinggi hingga kerap menduduki posisi teratas.

Nama Prabowo selalu bersaing ketat dengan dua kandidat lain yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ketiganya selalu mendominasi tiga urutan teratas  dalam tiap lembaga survei politik.

Terbaru, survei Charta Politika Indonesia menyajikan hasil dimana elektabilitas Prabowo dan Ganjar  bersaing ketat.

Baca juga: Gerindra Sumut Sepakat Usung Prabowo Jadi Capres, Muzani: Doakan Beliau Terpilih Jadi Presiden 2024

Dari simulasi 10 nama, Ganjar berhasil unggul dengan elektabilitas sebesar 28,2%,  sementara Prabowo menempel di bawahnya (23,8%) dan Anies (19,6%).

"Ganjar Pranowo sangat kuat di Jawa, dia menguasai daerah Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT. Ini basis pemilih Jokowi. Kalau Prabowo Subianto menguasai Jawa Barat, Sulawesi, Maluku  dan Papua. Dulu Prabowo menguasai Sumatera dan Kalimantan juga, tapi kita tahu sekarang sudah  terpecah dengan suara Anies Baswedan yang mengambil alih daerah itu," ujar Direktur Eksekutif Charta  Politika Indonesia Yunarto Wijaya, Senin (20/12/2021).

Sementara, dalam survei Indikator Politik Indonesia pada 2-6 November 2021, keunggulan Prabowo  selalu terlihat.

Menteri Pertahanan itu unggul dalam tiap simulasi meski beberapa kali simulasi  dilakukan.

Dari simulasi 10 nama, didapati elektabilitas Prabowo sebesar 26,9%. Unggul atas Ganjar
(23,2%) dan Anies (16,7%). 

"Jadi kami belum menemukan data bahwa Pak Prabowo ada di bawah nama Ganjar atau Anies. Jadi survei rutin yang kami gelar menemukan pola Pak Prabowo, masih di peringkat pertama tetapi tidak  signifikan terutama dibanding elektabilitas Ganjar, tidak ada yang dapat lebih dari 35 persen," kata  Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

Begitu pula hasil survei Voxpopuli Research Center dimana menunjukkan adanya persaingan ketat antara Prabowo dan Ganjar memperebutkan peringkat pertama dalam bursa calon presiden.

Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja menyebut Prabowo memiliki tingkat  elektabilitas 19,3% dan terpaut tipis dari Ganjar sebesar 19,1%. Anies berada di urutan ketiga dengan  10,8%.

Kemungkinan besar peluang satu lawan satu terjadi, lanjutnya, jika Prabowo dan Ganjar bertarung dalam pemilu mendatang. Untuk saat ini tren dukungan terhadap Prabowo cenderung stabil.

Sedangkan Ganjar berpeluang meningkatkan elektabilitasnya.

"Prabowo dan Ganjar berebut posisi unggulan dalam bursa capres 2024. Yang diperlukan adalah figur pasangan calon wakil presiden yang dapat memperkuat dukungan publik dan menggalang koalisi partai- partai pengusung," kata Achmad.

Berbeda, survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang diluncurkan 4 Desember lalu menunjukkan elektabilitas Prabowo mengalami penurunan.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan data tersebut berdasarkan hasil survei yang menanyakan masyarakat jika pilpres dilakukan hari ini.

Di posisi teratas, ada nama Anies dengan raihan 21,3%. Di urutan kedua, kolega Prabowo yakni
Sandiaga Uno (13,8%). Setelahnya ada Ganjar (11,6%) dan baru disusul oleh Prabowo (8,4%).

Dedi menilai meningkatnya elektabilitas Sandiaga terjadi akibat masyarakat yang mulai jenuh terhadap Prabowo.

"Terlihat mencolok jika Prabowo mulai ditinggalkan, beralih ke Sandiaga Uno yang mulai merangkak naik menggantikan Prabowo. Sandiaga Uno, belum memiliki pembenci yang sedemikian kuat sebagaimana yang dimiliki Prabowo, ini tentu dilematis," kata Dedi Kurnia.

Adapun dari survei Indopol dengan pertanyaan 'top of mind pilihan presiden' apabila pemilihan diadakan saat ini Ganjar dan Prabowo berada di dua posisi teratas.

Direktur Eksekutif Indopol Ratno Sulistiyanto menyebut elektabilitas Ganjar mencapai angka 13,98%.

"Disusul oleh nama Prabowo Subianto sebesar 13,98% dan Anies Baswedan sebesar 10,41%," kata Ratno.

Tetapi survei mengenai dinamika elektabilitas capres 2024 dengan pertanyaan semiterbuka justru menghasilkan Prabowo menempati urutan teratas dengan perolehan sebesar 17,24%.

Kemudian, urutan selanjutnya diduduki oleh Ganjar sebesar 17,15% dan Anies sebesar 13,58%.

Di sisi lain, Populi Center turut menggelar survei terkait dinamika politik menuju pemilu 2024.

Peneliti Populi Center Nurul Fatin Afifah mengatakan Ganjar mendapatkan dukungan terbanyak saat masyarakat ditanya mengenai tingkat dukungan, apakah akan memilih lima tokoh yang disebutkan apabila tokoh tersebut maju sebagai calon presiden.

Pemilih yang menyatakan akan memilih apabila figur Ganjar Pranowo maju sebagai Presiden sebesar 58,3%, dan pemilih yang menyatakan tidak akan memilihnya 29,1%.

Untuk figur Anies Baswedan sebesar 47,3% pemilih menyatakan akan memilih, dan sebesar 41,4% tidak memilih.

Untuk figur Prabowo Subianto sebesar 46,6% pemilih menyatakan akan memilih, dan sebesar 44,1% menyatakan tidak akan memilih.

"Hasil ini menunjukkan bahwa dari kelima tokoh yang ditanyakan kepada responden secara terpisah, pada saat ini Ganjar Pranowo mendapatkan paling banyak dukungan. Tapi hasil survei hanya menunjukkan mengenai potensi tingkat dukungan pada saat ini, dan bukan tingkat elektabilitas dari kelima tokoh tersebut," kata Nurul. 

Sumber: Kompas.TV/Tribunnews.com

>
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini