News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Penangkapan Terduga Teroris di Semarang, Palangkaraya dan Banjarmasin: Ada Pedagang dan Atlet Silat

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi penggeledahan di Gang Mahoni 1, Way Halim Permai, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021). Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri amankan 5 CPU dan ratusan kotak amal saat geledah rumah terduga teroris di Bandar Lampung.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah yang dihuni oleh seorang pemuda berinisial NR (22) di Gang Seroja, Jalan Simpang Anem, Kelurahan Kuin Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan sempat disambangi puluhan personel berseragam polisi, Rabu (22/12/2021).

Dari keterangan penghuni rumah yang juga ayah dari NR, yakni NI, petugas yang datang melakukan pemeriksaan di rumah yang ditempatinya itu selama kurang lebih 30 menit.

Petugas juga kata dia mengamankan sejumlah barang milik anaknya dari salah satu kamar di rumah yang ditinggalinya tersebut karena dugaan NR terlibat aktivitas terorisme.

Sejumlah benda kata NI, diamankan petugas yaitu senjata tajam berupa parang, pakaian, tas, mainan panahan dan komputer jinjing.

Sedangkan anaknya menurut NI sudah lebih dulu diamankan saat berada di Kabupaten Tanah Laut.

"Dikatakan, anak saya diamankan di tempat kerjanya. Dia kan bekerja baru sebulan ini pengawas pekerjaan, mengawasi kabel telepon di tempat pekerjaan jalan," kata NI.

Kemudian dia menyebut, anaknya diamankan terkait dugaan terorisme. Namun ia meyakini, anaknya tersebut tak terlibat dengan aktivitas terorisme.

Baca juga: Polisi Sebut Tiga Teroris yang Ditangkap di Jawa Tengah Jaringan Jamaah Islamiah

Sebab, kata dia, setiap hari anaknya disibukkan dengan aktivitas kuliah hukum semester akhir di salah satu perguruan tinggi di Kota Banjarmasin.

Usai kuliah kata NI, anaknya bekerja mengawasi instalasi kabel di lokasi pengerjaan proyek jalan.

"Pulang itu jam 18.00 atau jam 19.00 Wita. Ke rumah, paling beli makan sebentar pulang lagi. Jadi saya pikir tidak ada kesempatan dia dikatakan ada kegiatan terorisme atau merancang apa," imbuhnya.

Jika ada aktivitas lain, kata dia, anaknya yang juga merupakan atlet silat kebudayaan di Banjarmasin ini sibuk berlatih.

"Saya juga kaget pas dikabari ketua RT, karena saat penangkapan saya sedang ada di tempat kerja," kata ayah NR yang berprofesi sebagai pengumpul besi-besi bekas.

Tak hanya bagi orang tua dan keluarga informasi penangkapan NR turut membuat seorang Pelatih Silat Budaya di Banjarmasin, Abu Solihin terkejut.

Pasalnya Abu Solihin mengaku, NR adalah anak didiknya sebagai atlet silat kebudayaan di Kota Banjarmasin.

"Sudah dua tahun dia (NR) ini ikut saya latihan silat kebudayaan banjar," kata Abu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini