"Secara teori, dosis yang semakin tinggi, semakin kuat memicu respons antibodi, tapi juga semakin tinggi risiko terjadi efek tidak diinginkan," imbuhnya.
Lebih lanjut, dr Tonang menuturkan, dalam uji klinik vaksin biasanya didahului oleh uji pra-klinik pada hewan.
Baca juga: Kasus Joki Vaksin di Pinrang Berlanjut, Polisi Periksa 9 Saksi dan Belum Tetapkan Tersangka
Selanjutnya, jika sudah diketahui rentang dosis yang aman, maka baru diujikan pada manusia.
"Maka dalam uji klinik, sudah didahului oleh uji pra-klinik di hewan. Jika sudah diketahui rentang dosis yang masih aman, baru kemudian diujikan pada manusia."
"Selanjutnya dalam tahap uji klinik 1, diuji dulu hasil dari hewan tadi, untuk mencari dosis yang optimal dari dasar uji pada hewan. Dan tentu saja pengetahuan sebelumnya tentang obat dan vaksin sejenis," pungkasnya.
Baca juga: Polisi Sebut Joki Vaksin di Pinrang Sempat Rasakan Efek Disuntik 17 Kali: Badan Panas, Sulit Tidur
Imbas Kasus Joki Vaksin, Satgas Covid-19 Pinrang Lakukan Evaluasi
Imbas dari kasus joki vaksin di Pinrang, Satgas Covid-19 Kabupaten Pinrang akan mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Baca juga: 5 FAKTA Joki Vaksin di Pinrang Mengaku Disuntik 17 Kali, Dibayar Rp800 Ribu hingga Diduga ODGJ
Salah satunya, dengan memperketat prosedur verifikasi warga saat pelaksanaan vaksinasi.
Hal itu diungkapkan Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Pinrang, Andi Irwan Hamid.
"Setelah dengan adanya kejadian-kejadian ini, kita akan lebih ketat lagi memverifikasi semua masyarakat yang akan divaksinasi," kata Andi, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (23/12/2021).
Dari adanya kasus joki vaksin, Andi menilai petugas di lapangan agak kesulitan dalam memastikan siapa yang disuntik.
Baca juga: Joki Vaksin Covid di Pinrang Disuntik 16 Kali, Apa Dampaknya Pada Tubuh? Ini Penjelasan Komnas KIPI
Terlebih, masyarakat datang dengan memakai masker yang menutupi bagian wajah.
Namun, pihaknya memastikan akan mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi agar kasus joki ini tak kembali terulang.
"Cuman memang secara administrasi ini memang agak sulit dijangkau petugas vaksinator kita."
"Mereka (masyarakat) kan memperlihatkan KTP dengan memakai masker ini kan agak sulit," kata dia.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Shella Latifa A)
Baca berita lainnya terkait Virus Corona.