Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Ciremai via Majalengka Dibuka saat Nataru, Pendaki Harus Daftar Online
3. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Merapi berada di Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat.
Keadaan tersebut menyebabkan suhu udara sekitar gunung menjadi 14-22°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 568-717 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 78-94%.
Untuk catatan kegempaan, terjadi 47 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-23 mm dan lama gempa 34.6-156.3 detik.
Kemudian tercatat 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 21.5 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Ili Lewotolok terletak di Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis Gunung Ili Lewotolok berada di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 19.7-20°C, dengan kelembaban udara 71.4-71.6%.
Tercatat intensitas curah hujan di sekitar Gunung Ili Lewotolok yaitu 32.8 mm per hari.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 2 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 17.5-22.1 mm, dan lama gempa 32.6-36.5 detik.
Terjadi 28 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 7.7-12.7 mm, dan lama gempa 24.6-45.2 detik.
Sedangkan gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 7.1-9.7 mm, dan lama gempa 63.5-121.8 detik sebanyak 7 kali.
Laporan lebih lanjut, tercatat adanya 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7.1-13.3 mm, S-P 14.4-25.9 detik dan lama gempa 48.1-224.3 detik
Catatan terakhir pengamatan telah terjadi 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api