TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien Covid-19 varian Omicron di Indonesia kian bertambah.
Dikutip Kompas Tv, data per Minggu (26/12/2021) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat 27 orang kembali terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron.
Temuan ini, didapatkan dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing yang dilakukan oleh tim Balitbangkes Kementerian Kesehatan.
Dengan tambahan ini, maka jumlah pasien Covid-19 varian Omicron di Indonesia yang sebelumnya berjumlah 19 orang, kini menjadi 46 orang.
Jumlah ini adalah akumulasi dari mulai ditemukannya kasus Omicron pertama pada 15 Desember 2021.
Sebagian pasien kasus Omicron saat ini sedang menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Baca juga: Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Soal Covid-19: Apapun Variannya, Penegakkan Prokes Kunci Utama
Baca juga: Luhut Sebut Satu Pasien Omicron Lolos Karantina Wisma Atlet, Pemerintah akan Lakukan Pengawasan
Sementara sebagian lagi menjalani karantina di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Untuk diketahui, mayoritas pasien berasal dari pelaku perjalanan internasional.
Dari ke 27 tambahan pasien tersebut, sebagian besar adalah WNI pelaku perjalanan luar negeri, satu WNA asal Nigeria dan satu tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Wisma Atlet.
Karena banyaknya kasus Omicron yang teridentifikasi dari para pelaku perjalanan luar negeri, maka pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan keluar negeri dalam waktu dekat ini.
Baca juga: Kemenkes Deteksi 46 Kasus Positif Omicron di Indonesia Sebagian Besar Berasal dari Imported Case
Sebelumnya, 19 Orang Positif
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi laporkan total kasus varian Omicron di Indonesia mencapai 19 kasus.
Dari ke-19 kasus tersebut, 11 diantaranya baru saja dikonfirmasi positf usai melakukan perjalanan internasional.
Mereka dikabarkan usai melakukan perjalanan dari Turki, Jepang, Arab Saudi hingga Korea Selatan.
"Saat ini seluruh pasien menjalani karantina di Jakarta," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes sehatnegeriku.kemkes.go.id, Jumat (24/12/2021).
Penetapan 11 pasien baru ini dilakukan setelah sebelumnya hasil Whole Genome Sequencing keluar pada Jumat (24/12/2021).
Baca juga: WHO Soroti Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Kendati terjadi peningkatan proses pemeriksaan yang semakin cepat, Nadia tetap imbau masyarakat untuk waspada dengan penyebaran Omicron
"Temuan kasus Omicron di pintu negara menunjukkan hasil penguatan surveilans dan peningkatan pemeriksaan WGS."
"Terutama bagi pasien dari pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif."
"Sehingga langkah penanganan dapat dilakukan dengan cepat," tambah Nadia.
Jika tidak berkepentingan atau situasi genting, Nadia meminta masyarakat untuk menunda perjalanan ke Luar Negeri.
Juga selalu menerapkan pola hidup disiplin menjalankan protokol kesehatan, serta segera melengkapi vaksinasi Covid-19.
Baca juga: 3 Poin Penting Kebijakan Perayaan Natal 2021 yang Disampaikan Satgas Penanganan Covid-19
“Kesadaran diri untuk tidak bepergian terlebih dahulu harus dilakukan."
"Apalagi di tengah suasana libur Natal dan Tahun Baru ini penting bagi kita untuk saling menjaga satu sama lain” tegas Nadia.
Pelaku Perjalanan Internasional Meningkat
Mengutip kemkes.go.id, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ungkap jumlah pelaku perjalanan internasional yang masuk ke wilayah Indonesia, meningkat.
Peningkatan ini, kata Menkes Budi terjadi menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
''Dalam seminggu terakhir terjadi peningkatan pelaku perjalanan luar negeri yang cukup tinggi di seluruh pintu masuk,'' kata Menkes Budi.
Baca juga: Viral Joki Vaksin Covid-19 Sudah 16 Kali Disuntik, dr Tirta Ungkap Efek Sampingnya
Kondisi ini tentunya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Pemerintah akan segera memperketat pemeriksaan di seluruh pintu masuk negara.
Baik dari pintu masuk kedatangan darat, laut maupun udara.
Pengetatan dilakukan dengan pengetesan PCR dengan S Gene Target Failure (SGTF) serta Whole Genome Sequencing (WGS) bagi seluruh kasus PCR yang menunjukkan hasil positif.
''Semua sudah kita amati dan dites menggunakan PCR serta WGS."
Baca juga: Mendagri Tito Sebut Perlu Ada Terobosan Kreatif untuk Percepat Vaksinasi Covid-19
"(Dari hasil survei) ternyata pintu masuk laut dan darat jauh lebih tinggi positivity ratenya dibandingkan udara,'' Imbuhnya.
Untuk itu, Kemenkes akan dibantu TNI, Polri dan Kemendagri untuk memperkuat surveilans dan karantina di pintu masuk darat dan laut.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)