Ponsel atau HT, kata Reynaldo, tidak menyebabkan seseorang tersambar petir.
Ini karena keduanya memiliki frekuensi yang berbeda.
"Mungkin itu mitos ya seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, enggak ya."
Baca juga: Apa itu Awan Cumulonimbus? Begini Kaitan Awan Cumulonimbus dengan Cuaca Ekstrem dan Awan Petir
"(Frekuensi) ponsel dan HT itu GHz (gigahertz), sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz (megahertz), jadi tidak nyambung," kata Reynaldo, Minggu (26/12/2021).
Reynaldo jelaskan, petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarnya..
Apabila petir kecil, maka jarak sambarnya pun kecil.
Payung, Truk, Tiang jadi Penyebab
Menurut Reynaldo, payung yang digunakan satpam dinilai menjadi salah satu penyebab sambaran.
"Pemakaian payung menyebakan sasaran bertambah tinggi."
"Sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir, karena lebih dekat ke lidah petir," jelas Reynaldo.
Selain payung, berdasarkan analisisnya, truk-truk besar di sekitar lokasi juga bisa menjadi titik sambar petir.
Baca juga: Suara Gelegar Petir dari Gunung Semeru Kagetkan Anggota Paspampres Jokowi
Apalagi di daerah pertambangan.
Reynaldo menyebut truk-truk tersebut merupakan easy target bagi petir, karena strukturnya yang tinggi dan besar.
Selain itu, adanya tiang di sekitar lokasi semakin menambah potensi sambaran petir pada satpam tersebut.