Hanya saja tawa peserta kemudian menjadi hening ketika Edy mengusir Coki keluar dari aula.
“Sudah, pulang, Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah lagi di sini,” ucap Edy.
Coki pun lantas keluar dari ruangan tersebut dan Edy melanjutkan sambutannya dan juga meminta KONI dan Dispora untuk mengevaluasi cabang olahraga biliar.
“Evaluasi. Kadispora, Ketua KONI. Yang tak pantas, tak usah (dipakai kembali),” ujar Edy.
Kemudian ketika dikonfirmasi atas insiden tersebut, Edy mengungkapkan jika jewerannya merupakan bentuk tanda sayang.
Hal ini dia katakan usai acara penyerahan sertifikat tanah oleh Kementerian ATR di rumah dinasnya, Selasa (28/12/2021) dilansir oleh Kompas.com.
“Jewer sayang itu namanya,” tuturnya.
Ia juga melanjutkan jika dirinya kesal karena Coki seolah-olah tak mendengarkan apa yang dibicarakannya.
“Yang lain senang untuk tepuk tangan. Dia hanya bersandar seperti seolah-olah tidak ada di situ. Lebih baik dia keluar dari ruangan ini, kita butuh orang-orang yang siap untuk berprestasi,” tegas Edy.
Profil Edy Rahmayadi
Mengutip dari Tribunnewswiki, Edy Rahmayadi lahir di Sabang, Aceh pada 10 Maret 1961.
Dirinya juga merupakan purnawirawan perwira TNI AD yang menjabat sebagai Letnan Jenderal TNI.
Saat ini, dirinya merupakan Gubernur Sumatera Utara dan telah menjabat sejak 5 September 2018.
Lalu terkait riwayat pendidikannya, ia pernah menempuk pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Medan lalu sempat melanjutkan di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) pada tahun 1979.