TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pelatih Biliar Tim PON Sumatra Utara Khairuddin Aritonang berniat laporkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ke Polda Sumut.
Pasalnya Edy Rahmayadi dikabarkan telah menjewer dan memarahi Khairuddin alias Coki di depan umum, yakni saat berada di Aula Tengku Rizal Nurdin.
Menurut pengakuan dari Coki, dirinya dijewer Gubernur Edy lantaran tidak tepuk tangan saat kegiatan pemberian tali asih atau bonus kepada atlet Sumut peraih medali PON Papua lalu.
Perbuatan Edy, kata Coki tidak hanya dilakukan kepada dirinya, melainkan juga kepada beberapa orang lainnya.
"Banyaklah. Ada Kadispora Sumut, ada juga Ketua KONI Sumut."
"Yang pasti bukan aku sendiri. Tapi itu tadi, aku heran, kenapalah aku dimarahi di muka umum hanya karena tidak tepuk tangan," ujar Coki dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (29/12/2021).
Baca juga: 2 Murid SD di Binjai Sumatera Utara Berkelahi Karena Ejekan di Medsos: Videonya Viral
Baca juga: Tambang Emas di Sudan Runtuh, 38 Orang Dilaporkan Tewas
Atas perbuatan yang dilakukan Gubernur Edy tersebut, Coki akhirnya nekat melaporkan yang bersangkutan dengan dasar perbuatan tidak menyenangkan karena disebut telah mempermalukan Coki.
"Saya akan membuat laporan ke Polda Sumut besok siang."
"Karena dia (Gubernur Sumut) sudah buat perbuatan tidak menyenangkan dengan cara menjewer dan memarahi saya di depan umum," kata Coki dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (29/12/2021).
Sebelum melaporkannya ke Polda Sumut, Coki mengaku telah berkonsultasi terlebih dulu dengan orang terdekatnya.
"Jadi kita sudah diskusi dengan adik-adik alumni Hukum. Makanya sudah kita niatkan besok buat laporan ke Polda," ujar Coki.
Coki menyebut, pelaporan ini dilakukan atas nama pribadi tanpa membawa nama Pengprov Biliar.
Baca juga: Kapolri Singgung Viralnya Tagar Percuma Lapor Polisi Saat Lantik 7 Kapolda Baru
"Saya tidak bawa nama Pengprov Biliar. Saya bawa nama pribadi," tegas Coki.
Dengan keputusannya ini, Coki berharap Gubernur Edy dapat menyadari perbuatannya.
"Dia sekarang sudah jadi pemimpin Sumut. Jangan arogan kalau jadi pemimpin," pungkas Coki.
Mengutip Kompas Tv, menurut Coki, jeweran Gubernur Edy kepadanya bukanlah jeweran sayang, melainkan perbuatan memalukan.
Meski dikatakan Gubernur Edy hanya berniat memberikan nasehat kepada para peserta, namun Coki tetap saja merasa tidak nyaman.
"Saya bingung, tiba-tiba dia bilang 'kamu kenapa nggak tepuk tangan' gitu," kata Coki menirukan kalimat Gubernur Edy.
Baca juga: Danone Indonesia Gulirkan Laporan Keberlanjutan 2019-2020 untuk Dukung SDGs
Baca juga: Buntut Polisi Tolak Laporan Korban Perampokan, Aipda Rudi Kini Ditahan, Diusir Polda Metro Jaya
"Bicaranya seperti itu nggak ada urusannya dengan dunia olahraga. Jangan kaitkan dunia olahraga dengan politik, mau dia (Gubernur Edy) 100 periode, nggak ada yang urusan dengan olahraga itu."
"(Apa yang dilakukannya itu) bukan jeweran sayang sih, memang (Gubernur Edy) mau mempermalukan orang lain itu."
"Ya kita enggak tahu apa-apa, kita hanya tidak ikut tepuk tangan, (lalu) kita disalahkan, kita dimaki-maki di depan umum."
"Jadi memang luar biasa lah Gubernur ini mempermalukan orang lain di depan umum," kata Coki.
Kendati akan melaporkan pada Rabu (29/12/2021) ini, namun laporan tersebut mundur dan akan diserahkan ke Polda Sumut pada Kamis (30/12/2021) besok.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)