TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dileburnya tim pengawas COVID-19 Lembaga Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuat sebagian pihak khawatir soal pengembangan lanjutan Vaksin Merah Putih.
Satu di antaranya ialah anggota Komisi VII DPR Mulyanto, dia turut khawatir vaksin Merah Putih yang tengah dikembangkan itu mandek.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan justru dileburnya Lembaga Eijkman ke BRIN akan membuat tim pengembangan Vaksin Merah Putih akan lebih kuat.
Baca juga: Presiden Jokowi Perpanjang Status Pandemi Covid-19 di Indonesia
Hal tersebut dikarenakan tim pengembangan akan ditambah dengan periset, dan sejumlah unsur pendukung lainnya, misalnya soal dana dan infrastrukturnya.
“Tidak ada hubungannya, justru Tim semakin kuat karena ketambahan periset sekepakaran dari eks Balitbangkes, LIPI, dll. Juga dana dan infrastruktur dll semakin kuat,” kata Laksana kepada Tribunnews pada Minggu (2/1/2021).
Laksana mengatakan sejauh ini perkembangan riset Vaksin Merah Putih cukup bagus.
Baca juga: Lembaga Eijkman Dilebur ke BRIN, Laksana Tri Handoko Angkat Suara Soal Nasib Ilmuwan
Akan tetapi, ia mengakui adanya keterlambatan, karena pengalaman riset soal vaksin Covid-19 yang masih minim.
“Perkembangan cukup bagus pengembangan vaksin merah putih. Memang ada kelambatan, tetapi itu murni karena masalah riset, karena memang belum ada yang punya pengalaman riset vaksin dari nol,” ujarnya.