Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang menunjukkan elektabilitas partainya hanya 1,8 persen.
Viva Yoga Mauladi menyebut partainya tidak panik dengan hasil survei tersebut.
"PAN tidak kaget, tidak panik, dan juga tidak baper (bawa perasaan) dengan hasil survei itu karena sejak 2004 hingga tahun 2021 saat ini ketika PAN di survei, elektabilitasnya ya selalu berkisar antara 1 sampai 2 persen saja," kata Viva kepada Tribun, Minggu (2/1/2022).
Dijelaskan Viva, pada pemilihan umum (Pemilu) 2004, PAN memeroleh suara nasional sebesar 6,44 persen.
Selanjutnya, Pemilu 2009 (6,01 persen), 2014 (7,59 persen), dan terakhir pada 2019 sebesar 6,84 persen.
"Kalau berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei tersebut maka sejak pemilu 2004 PAN seharusnya tidak lolos parlimentary threshold. Kenyataannya hasil perolehan suara PAN di Pemilu ternyata berbeda 500 persen dengan hasil survei," ucap Viva.
Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Prabowo Dipepet Ganjar, Nama Ahok Masuk Bursa Capres 2024
Viva mengungkapkan, PAN pernah menanyakan kepada salah satu lembaga survei yang menempatkan elektabilitas partai tersebut rendah.
Satu di antara alasannya adalah pergerakan calon legislatif dapat berbeda dengan hasil survei.
"Beberapa kali hasil survei aneh untuk PAN kita tanyakan kepada surveyor, tetapi mereka tidak dapat memberi penjelasan secara scientifik dan ilmiah," kata Viva.
Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Prabowo Unggul Tipis dari Ganjar Pranowo, Disusul Anies Baswedan dan AHY
"Untuk itu, apapun hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei tersebut tetap akan menjadi cermin evaluasi diri, sebagai input data bagi PAN untuk memperkaya informasi dalam membuat perencanaan strategis pemenangan pemilu 2024," ujarnya.