News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Psikolog: Pemilik Spirit Doll Harus Waspada Saat Mulai Tak Bisa Berinteraksi di Kehidupan Sosialnya

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI boneka arwah atau spirit doll.

Tanggapan Ketua MUI

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah, Cholil Nafis pun memberikan tanggapannya.

Menurut Cholil, mempunyai boneka tidak masalah. Hanya saja boneka tersebut tidak boleh dipersepsikan sebagai tempat arwah.

"Punya boneka mainan itu boleh tapi kalau itu diisi atau dipersepsikan tempat arwah hukumnya tidak boleh memelihara makhluk halus," ungkapnya saat dihubungi oleh Tribunnews, Senin (3/12/2021).

Selain itu, kata Cholil boneka juga tidak boleh disembah karena dalam Islam, hal ini adalah perilaku musyrik. Tapi jika bermaksud berteman, berarti berteman dengan jin.

Baca juga: Marak Fenomena Adopsi Boneka Arwah atau Spirit Doll, Psikolog Ungkap Alasan Dibaliknya

"Kalau disembah musyrik tapi kalau berteman saja berarti berteman dengan jin. Ya, tidak boleh anak dari benda mati," kata Cholil menambahkan.

Di sisi lain, Cholil pun menghimbau pada masyarakat agak tidak terjebak dalam hal mistis. Di sisi lain, sebaiknya uang yang dimiliki disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.

"Agar masayarakat tak terjebak mistis dan menuhankan selain Allah. Baiknya, uang yang dimiliki disumbangkan kepada anak Yatim dan dlu’afa dari pada memelihara boneka yang mistis itu," tegas Cholil.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Srihandriatmo Malau)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini