Kedua anak tersebut bernama Mohammad Prananda dan Mihammad Rizki Pratama.
Hanya saja ketika Surendro mendapat tugas militer pada tahun 1970 di kawasan Indonesia Timur, dirinya hilang dalam tugas.
Hal ini pun membuat Megawati sempat terpuruk.
Namun singkat cerita, tiga tahun kemudian, Megawati menikahi pria asal Ogan Komiring Ulu, Palembang yang bernama Taufik Kiemas.
Pernikahannya dengan Taufik Kiemas dikaruniai seorang putri bernama Puan Maharani.
Karir Politik
Karir politiknya dimulai ketika menjadi wakil ketua PDI Cabang Jakarta Pusat tahun 1986.
Lalu pada tahun 1987 dirinya dicalonkan sebagai calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah untuk mendongkrak suara.
Pada saat itu, Megawati dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya karena dinilai sebagai pendatang baru.
Namun pada saat dirinya masuk ke dunia politik, Mega dianggap mengingkari kesepakatan keluarganya untuk tidak terjun politik karena trauma politik yang dihadapi.
Kemudian pamor Mega di kancah politik semakin naik dengan terpilih sebagai anggota DPR/MPT serta Ketua DPC PDI Jakarta Pusat.
Hanya saja sosok Megawati di DPR dan MPR dinilai tidak terasa efeknya karena memang sifatnya yang pendiam dan suasana politik saat itu yang tidak menentu.
Hal ini membuat dirinya lebih melakukan lobi politik di luar Gedung Senayan.
Tak disangka cara dirinya melakukan lobi politik mengantarkannya menjadi Ketua Umum DPP PDI pada thun 1993.